Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengungkapkan pandemi COVID-19 dapat dicegah melalui pemahaman karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki saat ini.
Dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kebumen, Jawa Tengah hari ini, wanita yang akrab disapa Rerie ini, memberikan contoh karakteristik kebangsaan dengan budaya gotong-royong sebagai nilai dasar ideologi kebangsaan yang perlu diperkuat.
Rerie mencontohkan program JogoTonggo yang diterapkan Pemerintah daerah Jawa Tengah. Dalam program ini, setiap warga ikut menjaga tetangganya. Apabila setiap rumah saling menjaga, maka komunitas itu bisa terlindungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah semangat solidaritas dan kolaborasi yang kemudian memberikan proteksi bagi seluruh masyarakat berbasis gotong royong untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Program Jogo Tonggo ini cukup berhasil," jelas Rerie ujar Rerie dalam keterangannya, Kamis (9/9/2021).
Bukan hanya gotong royong, Rerie juga menyebut nilai dan karakter pokok kebangsaan lainnya seperti karakter religius, mandiri, toleransi, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan, rasa persatuan, peduli dalam bermasyarakat, memiliki moral dan akhlak yang dilandasi nilai-nilai agama.
"Ada nilai-nilai yang sudah kita miliki dan nilai-nilai itu bisa menjadi tameng untuk menghadapi pandemi. Sebagai bangsa yang besar dan bermartabat, maka keragaman, gotong royong, dan saling menjaga merupakan kunci persatuan," sambungnya.
Mengutip salah satu survei, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Nasdem ini juga memaparkan pandemi bukanlah ancaman kesehatan semata, bisa jadi berujung pada problem sosial yang selanjutnya dapat menjadi ancaman pada stabilitas nasional.
"Dalam konteks solidaritas nasional, kita memiliki konsensus kebangsaan sebagai pondasi untuk menjaga kehidupan kebangsaan dan menjadi jalan keluar dari setiap masalah bangsa," tambah Rerie.
Turut hadir dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR tersebut, yakni Ketua DPP NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini, anggota Departemen Kesehatan DPP Partai NasDem dr. Faiz Alaudien Reza Mardhika, serta mahasiswa dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Kebumen.
(mul/mpr)