Sumedang
Lapas Kelas IIB Sumedang juga melakukan pengecekan. Setelah dicek, ternyata lapas itu minim akan fasilitas proteksi kebakaran. Selain minimnya ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR), juga tidak tersedianya titik instalasi hidran di lingkungan Lapas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Lapas Sumedang Imam Sapto Riadi mengakui fasilitas proteksi kebakaran di lingkungan Lapas Sumedang masih minim dengan jumlah APAR yang tersedia hanya berjumlah tiga unit. Idealnya, kata dia, APAR tersebut tersedia di tiga blok yang ada, yakni Blok Asahan, Blok Citarum, dan Blok Brantas.
"Karena ketersediaan kami masih minim, jadi kami tempatkan, satu, di P2U atau pengaman pintu utama, yang kedua kami tempatkan di komandan jaga, dan yang ketiga kami tempatkan di dapur," terang Imam Sapto Riadi saat menerima kunjungan dari petugas Gabungan TNI/Polri dalam rangka pemantauan menyusul tragedi kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Fasilitas proteksi kebakaran lainnya yang tidak tersedia di lingkungan Lapas, yakni titik instalasi hidran. Sistem instalasi hidran berfungsi sebagai alat pengendali api darurat dengan menyediakan suplai air yang dibutuhkan petugas damkar saat terjadi kebakaran.
Banyuwangi
Lapas Kelas IIA Banyuwangi juga melakukan pengecekan instalasi listrik yang bisa menjadi sumber kebakaran jika terjadi hubungan pendek arus listrik.
Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto terjun langsung ke blok-blok hunian. Satu per satu instalasi listrik dicek. Beberapa kabel usang pun diganti. Tak hanya itu, mereka juga melakukan razia barang berbahaya yang menimbulkan kebakaran.
"Jika ada kabel yang rusak atau mengalami korsleting, segera hubungi petugas yang sedang berjaga," ujarnya kepada warga binaan.
"Jangan sekali-kali memperbaiki sendiri jika ada kerusakan kabel, karena akan membahayakan diri kalian sendiri dan teman-teman yang lain jika terjadi korsleting. Jangan sampai ada kejadian serupa dengan yang terjadi di Lapas Tangerang," tambah Wahyu.
Pacitan
Tak ingin peristiwa serupa terjadi di Pacitan, polisi menggelar razia di rutan setempat. Mereka mengecek keamanan hunian para warga binaan
Polisi pun menggeledah seisi ruangan di rutan. Lemari yang menjadi tempat penyimpanan barang satu per satu dibongkar. Demikian pula tas milik warga binaan. Dalam penggeledahan, aparat mendapati sejumlah barang berbahaya.
Sidoarjo
Lapas Kelas IIA Sidoarjo, Jawa Timur, juga langsung melakukan evaluasi. Untuk deteksi dini, pihak lapas melakukan razia di blok-blok hunian para napi.
Dalam razia tersebut petugas Lapas menemukan puluhan sambungan kabel yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Ditemukan juga beberapa korek api, belasan sendok makan, kipas angin, dan satu buah pisau kecil yang terbuat dari sendok.
Kalapas Kelas IIA Sidoarjo Teguh Pamudji mengatakan, dengan adanya kejadian di Lapas Tangerang, pihaknya melakukan deteksi dini agar tidak terjadi kebakaran seperti di lapas tersebut.
"Malam ini kami melakukan razia ke blok-blok hunian, guna deteksi dini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Teguh kepada wartawan di Lapas Sidoarjo, Rabu (8/9/2021).
(mae/lir)