Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi COVID-19 bersama rumah ibadah dan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur (Jatim). Jenderal Sigit mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan meski sudah divaksinasi.
"Vaksinasi Merdeka pada hari ini melibatkan rumah ibadah dan pondok pesantren dengan sasaran masyarakat umum, lansia, jemaat, santri, pengasuh pondok pesantren, dan pengurus rumah ibadah di 341 titik dengan total sasaran 346.688 orang," kata Sigit saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau vaksinasi merdeka di Pondok Pesantren KH Syamsudin, Ponorogo, Jawa Timur, seperti dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (7/9/2021).
Pelaksanaan vaksinasi di rumah ibadah dan ponpes itu berlangsung secara serentak di sejumlah wilayah di Indonesia. Dari Jatim Presiden Jokowi dan Kapolri menyapa langsung secara virtual pelaksanaan vaksinasi merdeka rumah ibadah yang juga berlangsung di Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan vaksinasi, kegiatan itu dibarengi dengan penyaluran bantuan sosial. Bantuan diberikan kepada warga yang terkena dampak pandemi Corona.
"Dalam kegiatan ini juga disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak dan peserta program vaksinasi sejumlah 60.341 paket sembako dan 88 ton beras," ujar Sigit.
Jenderal Sigit menekankan, TNI, Polri akan terus menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan vaksinasi 100 persen di lingkungan masyarakat hingga dosis kedua. Hal itu demi mewujudkan kekebalan komunal dan menahan laju penularan Corona.
"Untuk menahan laju penyebaran COVID-19, Polri terus berupaya melakukan akselerasi vaksinasi nasional melalui berbagai macam strategi vaksinasi, termasuk strategi vaksinasi dengan melibatkan komunitas-komunitas seperti yang kami lakukan saat ini," tutur eks Kabareskrim Polri tersebut.
Jederal Sigit juga menjelaskan bahwa vaksinasi merdeka yang merangkul tokoh-tokoh agama dan santri diharapkan dapat menjadi 'Getok Tular' kepada keluarga, tetangga, teman-teman, dan komunitas di lingkungannya, sehingga masyarakat tidak ragu-ragu dalam mengikuti program vaksinasi.
"Selain itu, pelaksanaan program vaksinasi di rumah ibadah juga bertujuan untuk revitalisasi rumah ibadah sebagai fungsi sosial. Rumah ibadah pada hakikatnya memiliki fungsi membimbing perilaku jemaahnya dalam tatanan kehidupan sosial termasuk dalam pencegahan penularan COVID-19," ucapnya.
Selain itu, Jenderal Sigit memaparkan bahwa tingginya tingkat capaian vaksinasi merupakan modal dasar dalam hidup berdampingan dengan COVID-19. Namun dia menekankan bahwa protokol kesehatan harus tetap dijaga.
"Tentunya hal ini disertai dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Dengan demikian, tujuan Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045 dapat terwujud," tutup Sigit.