Kamar Rujab Gubernur Sulsel Dibongkar Paksa Pemprov, Keluarga Nurdin Protes

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 07 Sep 2021 10:49 WIB
Makassar -

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) membongkar paksa sebuah kamar di rumah jabatan (rujab) gubernur yang sebelumnya ditinggali Nurdin Abdullah dan keluarga. Keluarga Nurdin Abdullah menilai sikap Pemprov Sulsel tersebut tidak etis, sebab tidak ada pemberitahuan ke keluarga.

Proses pembongkaran paksa sebuah kamar di Rujab Gubernur Sulsel itu terekam video dan beredar di media sosial. Di dalam video beredar, tampak sejumlah petugas memasang gagang pintu yang sebelumnya dibongkar.

Sementara di potongan video lainnya, ada seorang pria yang disebut sebagai keluarga Nurdin berdebat dengan pihak Pemprov Sulsel atas upaya pembongkaran itu. Pria yang memakai kaos hitam tersebut berusaha melarang petugas membongkar karena ada hal-hal privasi di kamar tersebut.

"Ada foto kakak saya tidak pakai jilbab, Pak, kau lihat, stafmu lihat, jadi itu tidak boleh," ucap keluarga Nurdin Abdullah dalam potongan video yang beredar.

Dimintai konfirmasi terpisah, keluarga Nurdin Abdullah angkat bicara terkait video yang beredar dan membenarkan adanya kamar di Rujab Gubernur Sulsel yang dibongkar paksa. Kamar yang dibongkar itu memang bukan kamar pribadi Nurdin Abdullah, tapi kamar VIP dimana banyak barang keluarga Nurdin Abdullah di kamar itu.

"Sebenarnya belum sempat ke kamarnya Bapak, ada kamar satu di atas itu yang dibongkar, belum sempat kamarnya Bapak," ucap sepupu Nurdin Abdullah, Andi Andrie, kepada detikcom, Selasa (7/9/2021).

Meski bukan kamar Nurdin yang dibongkar, Andrie mengaku pihak keluarga tetap saja menentang upaya itu dengan tak memberi kunci kamar sehingga pihak Pemprov Sulsel, dalam hal ini Kabag Rumah Tangga langsung membongkar paksa kamar tamu itu. Andrie menyebut keluarga menolak memberikan kunci kamar karena pihak Pemprov Sulsel tak pernah memberi informasi sebelumnya.

"Keluarga keberatan karena etikanya itu. Oke lah kalau rumah jabatan itu kewenangan Kabag Rumah Tangga, cuma yang kami sayangkan tidak ada konfirmasi ke pemilik dalam hal ini Ibu Gubernur, Pak Gubernur. Konfirmasi lah dulu ke pemilik kamar, untuk buka itu kamar, pasti dibukakan, KPK saja minta dibuka, dibuka kok," tutur Andrie.

Selain karena tidak ada konfirmasi Pemprov sebelumnya, lanjut Andrie, pihak keluarga menolak memberikan kunci kamar itu karena kamar tersebut berisi barang-barang pribadi keluarga Nurdin Abdullah.

"Tidak etis, di dalam kan ada pakaian dalamnya ibu, ada pakaian dalamnya anak-anaknya, nggak enak orang pada lihat-lihat ke dalam," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork