Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti masyarakat perihal gelombang ketiga COVID-19. Luhut meminta masyarakat disiplin protokol kesehatan agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga.
"Saya sekali lagi mengimbau kita semua supaya kompak untuk disiplin, saling mengingatkan, supaya kita jangan kena lagi gelombang ketiga," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).
Apalagi, kata Luhut, saat ini terus bermunculan varian baru virus Corona. Salah satunya varian Mu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tadi sudah dijelaskan ada tadi varian Mu dan juga ingin saya ingatkan kalau ini berlanjut seperti ini terus akan bisa timbul varian-varian lain kita tidak tahu apakah lebih dahsyat atau lebih keras atau bagaimana," tuturnya.
Luhut juga meminta tidak ada pihak yang mempolitisasi perihal pandemi COVID-19 di Indonesia. Dia sekali lagi mengingatkan masyarakat kompak demi keselamatan bangsa.
"Jadi kita semua kita harus paham jangan kita politisasi ini, kita bicarakan, betul-betul ini adalah keselamatan rakyat Indonesia, keselamatan kita semua. Jadi kita semua harus kompak ini adalah musuh bersama kita," ungkap Luhut.
Tentang Varian Mu
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan perihal varian Mu. Dante mengungkapkan mutasi virus Corona ini mulanya terjadi di Kolombia.
"Salah satu mutasi varian Delta yang baru saja kita alami, sekarang sudah ada varian Mu. Mengenai varian Mu ini terjadi di Kolombia, tetapi kelihatannya berdasarkan concern pada varian Mu ini adalah bahwa varian Mu ini secara laboratorium itu mempunyai resensi terhadap kondisi vaksin, karena itu perlu diperlukan, tapi dalam konteks laboratorium, tidak dalam konteks epidemiologis," papar Dante.
Dante mengatakan penyebaran varian Mu ini tidak sehebat varian Delta. Dia pun memastikan hingga saat ini belum ditemukan varian tersebut di Indonesia.
"Tetapi penyebarannya tidak sehebat penularan dari varian Delta. Di beberapa tempat di sekitar kita varian Mu ini belum terdapat. Kita sudah melakukan genome sequencing terhadap 7 ribuan orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi varian Mu," pungkas dia.
(mae/tor)