Aplikasi Pedulilindungi belakangan ini disorot karena bocornya sertifikat vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) berikut NIK-nya. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga koordinator PPKM, mengatakan pemerintah menjamin keamanan data di Pedulilindungi sembari terus melakukan evaluasi.
"Terkait keamanan data di dalam Pedulilindungi, pemerintah menjamin keamanan data tersebut dan saat ini penyimpanan data dilakukan Kementerian Komunikasi Informasi dengan penanganan keamanan data dibantu oleh Badan Siber Nasional, Badan Siber Negara," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (6/9/2021).
"Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan Pedulilindungi semakin baik," kata Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut memerinci data sampai awal September ini. Sekitar 21 juta orang telah menggunakan aplikasi Pedulilindungi hingga periode waktu tersebut.
"Pada 15 September, per 5 September kemarin, total masyarakat yang melakukan skrining dengan penggunaan Pedulilindungi di beberapa sektor publik seperti pusat perbelanjaan, industri, olahraga dan lain-lain, telah mencapai hampir 21 juta orang," kata Luhut.
Dari angka tersebut, Luhut membeberkan sejumlah temuan. Luhut menyebut masih ada orang dengan kategori merah yang mencoba beraktivitas dan terdeteksi Pedulilindungi. Ke depan, Luhut menyatakan orang-orang dengan kategori tersebut--positif COVID--bakal dibawa ke isolasi terpusat jika masih nekat beraktivitas.
"Dari total 21 juta orang itu, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk melakukan aktivitas di tempat publik oleh sistem dan juga terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat untuk mencoba melakukan aktivitas publik," kata Luhut.
"ke depan, pemerintah akan menindak orang yang masuk kriteria hitam Pedulilindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke isolasi terpusat," ujarnya.
(gbr/fjp)