Menanti Kepastian Honor Relawan Wisma Atlet Pademangan Nunggak 7 Bulan

Round-Up

Menanti Kepastian Honor Relawan Wisma Atlet Pademangan Nunggak 7 Bulan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 05 Sep 2021 06:00 WIB
Tower 8 dan 9 Wisma Atlet Pademangan dialihfungsi jadi tempat isolasi pasien COVID-19. Area itu diperuntukan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala-bergejala ringan
RSDC Wisma Atlet Pademangan (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Beredar kabar di media sosial menyebutkan bahwa insentif relawan di Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, belum dibayarkan. Disebutkan ada sekitar 100 relawan yang belum menerima insentif.

Mereka terdiri atas tenaga kesehatan (nakes) dan non-nakes. Relawan tersebut belum menerima insentif selama 7 bulan.

Kabar tersebut salah satunya diposting di akun Instagram Media Perawat Indonesia, @mediaperawat. Postingan tersebut mendapat banyak respons dari warganet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warganet banyak yang prihatin atas informasi tersebut. Banyak dari mereka yang kemudian menandai akun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga akun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PPNI Cek Kabar

ADVERTISEMENT

Dimintai konfirmasi, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyebutkan pihaknya bakal mengecek kabar tersebut. Pasalnya, Harif mengaku mendengar insentif nakes di Wisma Atlet sudah selesai dibayarkan sejak bulan lalu.

"Saya justru baru tahu sekarang. Kita belum dapat kabarnya. Biasanya kita dapat info dari Komisaris PPNI. Nanti saya cek ulang," kata Harif saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/9/2021).

Harif mengatakan akan memastikan informasi tersebut. Dia mengaku mendengar kabar insentif nakes di Wisma Atlet sudah dibayarkan.

"Ini saya baru tahu kabarnya. Bulan lalu saya baru saja nanya ke komisarisnya PPNI, katanya sudah dibayar kok. Kalau yang saya tahu, pembayaran insentif tersebut dari pusat sudah selesai. Nah, makanya, kasus yang satu ini saya tidak tahu, makanya nanti saya coba cek, ya," ujar Harif.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saksikan video 'Pencairan Dana Insentif Nakes Pusat Tembus Rp 7,42 Triliun':

[Gambas:Video 20detik]



Harif menduga ada kesalahan personal terkait pembagian insentif nakes, sehingga pihaknya bakal mengecek kasus ini agar bisa ditindaklanjuti.

"Mungkin personal ya itu masalahnya. Tapi maksud saya secara umum ya, insentif itu sudah dibayarkan. Nggak tahu kalau ada persoalan personal. Nah saya nggak tahu. Makanya ini mau dicek dulu," tuturnya.

Kemenkes Tepis Kabar

Kemenkes menepis kabar adanya keterlambatan dalam membayar insentif relawan di RSDC Wisma Atlet, Pademangan, Jakarta Utara. Kemenkes mengaku insentif relawan sudah dibayarkan secara bertahap.

"Tidak ada keterlambatan 7 bulan. Semua dibayarkan secara bertahap," ujar Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Hendy Yudistira kepada detikcom, Sabtu (4/9).

Hendy menyebut insentif tenaga kesehatan pun dibayar secara bertahap. Bahkan pekan depan insentif kembali dibayarkan.

"Semua dibayarkan secara bertahap," ujar Hendy.

"Minggu depan akan ada pembayaran tahap berikutnya," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads