Teka-teki Identitas 10 Pria Bertopeng Cabuli Bocah Laki-laki

Round-Up

Teka-teki Identitas 10 Pria Bertopeng Cabuli Bocah Laki-laki

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 22:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak. (Andhika Akbarayansyah)
Medan -

Seorang bocah laki-laki di Medan diduga diculik lalu dicabuli 10 pria bertopeng. Identitas para terduga pelaku itu masih menjadi teka-teki.

Peristiwa dugaan pencabulan itu telah dilaporkan ke Polrestabes Medan. Pengacara korban menyebut peristiwa itu terjadi pada 23 Agustus 2021.

"Korban pencabulan berinisial R (10) anak dari PA, warga Kota Medan," kata pengacara korban, Irwansyah Putra Nasution, saat dimintai konfirmasi, Rabu (1/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan korban diduga diculik saat berjalan dari rumahnya ke warung. Menurutnya, korban dipaksa naik ke mobil pikap yang tertutup terpal berwarna biru.

"Dari keterangannya korban itu disekap, seperti ada modus penculikan. Jadi, dia sedang berjalan dari rumahnya ke warung, dari perjalanan itu dia paksa, dicegat, dinaikkan ke mobil pikap di mana di belakangnya di tutup terpal warna biru," ucap Irwansyah.

ADVERTISEMENT

Setelah berada di atas pikap, korban diduga dipaksa melakukan tindakan asusila. Menurut korban, ada 10 orang pria yang memakai topeng menjadi pelaku pelecehan itu.

"Nah di dalam terpal itulah si korban dipaksa untuk melakukan tindakan-tindakan asusila. Si korban dipaksa untuk mengisap kemaluan dari pada pelaku. Pelaku itu ada sekitar 10 orang. Iya (bertopeng)," sebut Irwansyah.

Irwansyah meminta polisi segera menangkap pelaku. Dia berharap para pelaku bisa dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting membenarkan soal adanya laporan terkait kasus itu. Dia menyebut pihaknya masih melakukan proses penyelidikan.

"Ada laporan dan masih proses lidik," sebut Madianta.

Pelaku Diburu

Polisi menyatakan masih menyelidiki kasus ini. Polisi telah memanggil korban untuk dimintai keterangan.

"Info yang saya terima seperti itu, penyidik memanggil untuk meminta keterangan kepada pelapor. Hasil pemeriksaan nanti kita update," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/9/2021).

Hadi mengatakan korban juga telah divisum. Polisi masih menunggu hasil visum tersebut.

"Masih kita tunggu hasilnya," sebut Hadi.

Simak juga 'Bejat! Marbut Masjid Cabuli 16 Anak di Makassar':

[Gambas:Video 20detik]



Kembali ke pengacara korban, Irwansyah Putra Nasution. Dia mengatakan korban telah datang ke Polrestabes Medan untuk dimintai keterangan pada Kamis (2/9).

"Kita datang ke Polres karena dipanggil oleh penyidik Unit PPA dan sampai di dalam tadi, kita dimintai keterangan daripada persoalan yang dialami korban," ucap Irwansyah.

Irwansyah menyebut korban mendapat sekitar 15 pertanyaan dari polisi. Korban menjelaskan apa yang dialaminya.

"Menurut korban, pelakunya itu diperkirakan sekitar 10 orang menggunakan topeng dan salah satu pelakunya dia kenali. Tapi itu masih didalami penyidik apakah memang benar yang disampaikan korban," tutur Irwansyah.

Dia meminta korban juga menjalani visum psikis. Menurutnya, korban mengalami trauma.

"Kemarin sudah divisum, dan ini belum tahu kita hasilnya apa. Kita juga mengajukan visum psikis bagaimana kondisi psikis korban. Kita berharap dari hasil visum bisa jelas dan pastinya sampai sekarang si korban itu mengalami trauma," ujar Irwansyah.

Irwansyah berharap proses penyidikan tak dilakukan di kantor polisi. Dia berharap polisi bisa jemput bola jika memerlukan keterangan korban, karena korban masih merasa takut saat diajak ke kantor polisi.

"Si korban tadi juga sempat enggan ke kantor polisi dan takut. Mungkin ke depannya kami akan mengajukan bahwasanya penyidik PPA-lah yang menjemput bola. Artinya apa, didampingi dengan psikolog. Pemeriksaan itu di tempat yang benar-benar nyaman bagi korban sehingga dia mau menceritakan apa yang dialaminya secara benar dan fakta yang ada," ucap Irwansyah.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads