Sekelompok massa datang ke Balai Kota DKI dan menggelar aksi menolak Formula E. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menilai hal itu sebagai hak warga.
"Itu hak warga. Dalam demokrasi ini, ada yang pro dan kontra (hal) biasa," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/9/2021).
Riza mengatakan pihaknya menghormati berbagai kritik masyarakat terkait Formula E. Namun, dia meyakini keputusan menggelar ajang balap mobil listrik di tahun 2022 itu telah mempertimbangkan berbagai aspek.
"Kita lihat kegiatannya seperti apa, tujuannya seperti apa, dampak positifnya apa, dicek. Jadi tidak bisa sekarang sekadar menolak sekalipun itu hak siapa pun warga. Kami hormati yang setuju, kami hormati yang tidak setuju," katanya.
"Namun apa yang diputuskan tentu melalui mekanisme, aturan, ketentuan, SOP dan peraturan yang ada. Sejauh itu sudah dipenuhi ya kita jalan," sambung Riza.
Riza mengaku siap berdialog dengan pihak yang menolak Formula E. Dia yakin solusi terbaik bisa dihasilkan lewat dialog.
"Kami minta yang tidak setuju silakan kita diskusi, dialog, sampaikan keberatannya, alasannya. Saya kira bisa kita carikan solusi," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah massa aksi berkumpul di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka hendak menuntut menolak Formula E.
Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (3/9), massa datang dari arah Stasiun Gambir menuju Balai Kota DKI sejak pukul 14.00 WIB. Ada yang mengendarai sepeda motor, ada juga yang berjalan kaki.
Selama demonstrasi, massa membawa sejumlah atribut, seperti poster ataupun spanduk bertuliskan penolakan Formula E. Mereka juga mendukung interpelasi ke Gubernur DKI Anies Baswedan.
Ada pula poster yang isinya sindiran soal pertemuan Anies bersama perwakilan 7 fraksi DPRD DKI. Tidak diketahui dari mana asal peserta demonstrasi penolak Formula E, tapi ada massa yang membawa bendera bertuliskan 'BMI Jakarta Timur'.
Tak lama setelah mereka berkumpul, pukul 14.10 WIB, polisi membubarkan demonstran. Polisi beralasan Jakarta masih melaksanakan PPKM Level 3 sehingga kerumunan dilarang.
"Balik dulu, selesai PPKM, Anda saya layani," kata Kapolsek Metro Gambir AKBP Made Budiyarta di lokasi.
Simak video 'Soal Interplasi ke Anies, Fraksi PDIP DKI: Kami Merasa Tak Dianggap':
(haf/haf)