Banjir Berlumpur Genangi Samarinda, Warga Duga dari Tambang Batu Bara

Banjir Berlumpur Genangi Samarinda, Warga Duga dari Tambang Batu Bara

Suriyatman - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 19:24 WIB
Sejumlah warga membersihkan jalan yang tertutup lumpur di Desa Beka, Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (11/5/2021). Banjir lumpur yang terjadi pada Selasa dini hari itu kembali menerjang desa tersebut, disebabkan oleh hujan di pegunungan dan mengakibatkan longsor serta membawa material ke pemukiman dan menutup jalan. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/wsj.
Ilustrasi lumpur (Foto: ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)
Samarinda -

Warga Desa Muang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dikejutkan oleh air kiriman yang menggenangi wilayah mereka. Diduga air kiriman ini berasal dari tambang batu bara yang berada di pinggiran Kota Samarinda.

Air tiba-tiba datang dan menggenangi rumah warga pada Jumat (3/9) sore. Salah seorang warga bernama Suparno mengatakan air dengan cepat meninggi dan merendam rumah warga. Derasnya air yang datang membuat tanaman jagung miliknya juga rusak.

"Tadi malam itu hujan, tapi tidak deras, tetapi air itu tiba-tiba naik, di rumah saya itu sampai di pinggang," kata Parno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, tidak tahu juga dari mana, kemungkinan dari tambang, karena air kan turun dari atas. Belum lagi kalau keluar rumah sampai di simpang itu bisa sedada orang dewasa," lanjutnya.

Tidak hanya air, rumah warga juga diterjang lumpur yang sangat pekat. "Airnya berlumpur sehingga susah dibersihkan, lumpurnya lengket karena tercampur material batu-bara yang terlihat diantara lumpur," kata Suparno.

ADVERTISEMENT

Setelah air surut, banyak warga yang membersihkan rumah dan perabotannya. Terlihat pula ada tumpukan batu bara di simpang Jalan Rejo Mulyo, Rapak Serdang, dan Ambalut, yang menyebabkan tanaman jagung milik warga rusak bercampur lumpur.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya

Sementara itu, warga lainnya, Shanti, mengatakan, hingga Jumat malam, genangan air masih merendam rumah warga dengan ketinggian 30-80 cm.

"Saat ini genangan air masih bertahan belum ada tanda tanda turun, karena di hulu masih terus hujan," kata Shanti.

"Kalau di dalam rumah kami hanya semata kaki saja, karena rumah kami umumnya rumah panggung sehingga tidak perlu mengungsi dan kami hanya perlu menaikkan lantai rumah dengan membuat panggung," jelasnya.

Sama dengan di Muang, genangan air yang terjadi di desa budaya masyarakat Dayak ini akibat air kiriman dari daerah hulu yang mengalami hujan lebat.

"Sudah sering terjadi kalau hujan terus di wilayah hulu maka daerah kami akan banjir, biasanya bertahan hingga 2-3 hari," jelasnya.

Santi mengaku telah menerima bantuan dari Pemkot Samarinda. "Lihat punya bantuannya tadi ada bantuan beras, Indomie, susu, dan gula. Saya belum sempat ambil," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads