Ketua MPR RI sekaligus Pembina Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) Bambang Soesatyo mengapresiasi kegiatan penangkaran dan pengembangbiakkan satwa. Menurutnya, sebagai negara mega biodiversitas, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, setidaknya 17 persen satwa dunia ada di Indonesia sehingga harus dilindungi.
Usai berkunjung ke penangkaran dan pengembangbiakan satwa PT Faunaland Indonesia di Bekasi, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan Indonesia juga telah menjadi rumah bagi ribuan satwa, terdiri dari 300 ribu lebih satwa liar, 515 jenis mamalia, serta 1.539 jenis burung. Bamsoet menyebut, berdasarkan data tahun 2013 Uni Internasional untuk Konservasi Alam Indonesia juga memiliki beragam satwa endemik yang hanya hidup di alam Indonesia, di antaranya harimau Sumatera, jalak Bali, burung maleo Sulawesi, badak Jawa, maupun lutung Jawa.
"Secara keseluruhan, satwa endemik Indonesia terdiri dari 259 jenis mamalia, 384 jenis burung, serta 173 jenis amfibi. Harus diakui, banyak di antaranya terancam punah akibat perburuan liar maupun perusakan hutan. Karenanya, apresiasi perlu diberikan kepada berbagai pihak yang konsisten menjalankan kegiatan penangkaran dan pengembangbiakan satwa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).
Diungkapkan Bamsoet, selain penangkaran dan pengembangbiakan satwa, PT Faunaland Indonesia juga mengelola kebun binatang, Faunaland Ancol, di kawasan Ecopark, Ancol, Jakarta, sebagai bagian dari pendidikan, konservasi, dan wisata satwa. Selain itu untuk mengajak masyarakat untuk mencintai satwa, sekaligus mendukung pelestarian dan pemanfaatan satwa demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
"Faunaland telah menjadi jendela fauna nusantara. Terdapat koleksi satwa dari berbagai daerah Nusantara yang terbagi dalam berbagai zona. Antara lain Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, Papua, serta Nusa Tenggara dan Bali. Faunaland juga telah berhasil mengembangbiakkan berbagai fauna seperti kuda poni, keledai, singa, hingga landak Jawa," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan Faunaland memiliki setidaknya 33 jenis satwa dengan total mencapai lebih dari 122 satwa, salah satunya siamang albino yang merupakan merupakan spesies langka satwa dunia. Jumlahnya pun masih akan terus bertambah.
"Ada juga singa putih Afrika, kanguru albino, landak albino, hingga kura-kura aldabra yang berusia sekitar 76 tahun. Tidak ketinggalan berbagai jenis burung, dari mulai nuri bayan, paruh bengkok, kakatua raja hingga cendrawasih 12 antena yang indah," terang Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini berharap kegiatan penangkaran dan pengembangbiakan yang dilakukan Faunaland bisa terus menyasar lebih banyak satwa khas Indonesia. Sehingga generasi kedepan tetap bisa menyaksikan seperti apa rupa Elang, Singa, Harimau, Monyet, dan beragam jenis satwa endemik khas Indonesia lainnya.
"Sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Mereka bisa menyaksikan seperti apa satwa endemik Indonesia dari berbagai daerah, hanya dengan berkunjung ke Faunaland," pungkas Bamsoet.
(akn/ega)