.webp)
Hari ini, 'Unair' dan 'Vaksin Merah Putih' sempat menjadi trending topics di Twitter Indonesia. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) menyatakan itu adalah hasil kegiatannya mendukung vaksin karya ilmuwan dalam negeri.
"Trending topic Twitter ini bagian dari gerakan sosial mahasiswa Unair untuk menunjukkan komitmen dan dukungannya terhadap segenap dosen, para peneliti, dan semua pihak yang terkait dengan pengembangan vaksin Merah Putih ini," kata Presiden BEM Unair, Muhammad Risyad Fahlefi, lewat keterangan pers tertulis, Kamis (2/9/2021).
BEM Unair menyatakan kampusnya menjadi salah satu penggagas vaksin Merah Putih. Saat ini, Unair masih terus meneliti dan mengembangkan vaksin untuk COVID-19 itu. Terakhir, vaksin Merah Putih telah diujikan ke spesies monyet (Macaca). Nantinya, vaksin karya Unair akan diproduksi massal. Di luar Unair, ada vaksin karya anak bangsa yang dikembangkan Lembaga Eijkman, Unair, UGM, ITB, dan UI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga saja penelitian dan pengembangan yang juga dilengkapi oleh gerakan sosial ini dapat menjadi perhatian pemerintah untuk political will atau kebijakan yang berpihak pada karya anak bangsa," kata Risyad Fahlefi.
 Presiden BEM Unair, Muhammad Risyad Fahlefi. (Dok BEM Unair) |
Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan, sudah berbicara kepada mahasiswa Unair lewat kegiatan PPKMB Amerta Unair secara virtual pada Selasa (30/8) kemarin. Kepada sivitas akademika Unair, Luhut menyampaikan agar Unair bangga akan pencapaian vaksin Merah Putih. Produksi massal pada Mei-Juni 2022 bakal mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap vaksin impor. BEM Unair mendukung pengembangan vaksin dalam negeri lewat media sosial.
 Presiden BEM Unair, Muhammad Risyad Fahlefi. (Dok BEM Unair) |
"Gerakan sosial melalui Twitter harapannya juga dapat menarik perhatian masyarakat luas, agar masyarakat juga tahu bahwa terdapat vaksin merah putih karya anak bangsa yang juga membutuhkan dukungan dari masyarakat agar proses perizinan, pendanaan, fasilitas yang didapat juga didapatkan dari pemerintah," kata Risyad.
(dnu/dnu)
