.webp)
Warga di sekitar Jl Kapten Tendean hingga Jl Wolter Monginsidi mengeluhkan pengerjaan galian kabel Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang masih berlanjut. Mereka merasa galian-galian itu sering dibuka-tutup hingga mengakibatkan kemacetan.
Salah satu penjual makanan ringan di lokasi, Itoh (44), merasa proyek galian-galian ini tidak pernah selesai. Dia lelah menyaksikan ada galian baru usai galian lama selesai.
"Udah lama ini kayak nggak selesai-selesai, ya. Di sepanjang jalan ini. Ya galian kabel ya trotoar juga dibongkar, pengennya cepat selesailah biar nggak sering macet," kata Itoh kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pengakuan Itoh, kemacetan sering terjadi di jam jam sibuk, ketika orang-orang pergi dan pulang dari kantor mereka.
"Kadang siang juga suka macet, tiba-tiba banyak mobil aja. Kesendatnya di seng-seng galian situ, kan jadi sempit jalannya di situ," ujarnya.
Warga lainnya, Anton (28), menyebutkan hal serupa. Diri menganggap rencana proyek galian kabel kurang disiapkan dengan baik, sehingga terus ada titik-titik galian baru.
"Soalnya kadang sudah selesai, digali lagi. Artinya kan perhitungannya nggak matang. Kalau begitu ya jangan buru-buru diselesaikan, harusnya perhitungkan dengan matang," kata Anton.
Adapun pada April lalu, Dinas Bina Marga menargetkan penyelesaian galian kabel di Jl Kapten Tendean pada Mei 2021. Kenyataannya, galian kabel masih dilakukan hingga sekarang.
Proyek ini dimulai sejak Maret kemarin. Secara total, ada 80 galian manhole di kawasan jalan ini, meliputi sisi Mampang arah Blok M maupun Blok M arah Mampang.
Pemprov DKI menargetkan pembangunan manhole dengan panjang total 200 kilometer di wilayah DKI Jakarta sampai Desember 2021. Setelah manhole jadi, kabel di tiang akan dimasukkan ke tanah, dan tidak ada lagi galian-galian kabel.
(aik/dnu)
