Polisi menyita rumah mewah mantan Business Manager (BM) Kimia Farma Jalan Kartini Medan, PM, yang merupakan tersangka kasus antigen bekas. Rumah itu disita terkait kasus dugaan pencucian uang.
Rumah mewah milik PM itu berada di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Rumah mewah yang masih dalam proses pembangunan itu disita polisi atas izin pengadilan negeri setempat.
"Iya penyitaan itu berdasarkan permohonan penyidik (Polda Sumatera Utara) ke PN," kata Panitera Muda PN Lubuklinggau, Wahyu Agus Susanto, kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).
Garis polisi dan spanduk penyitaan dipasang di depan rumah mewah tersebut. Spanduk tersebut berisi pemberitahuan penyitaan dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumetera Utara Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus Polda Sumut).
Penyitaan dilakukan berdasarkan surat perintah nomor: Sp.Sita/79/VIII/2021/ tanggal 4 Agustus 2021 dan Penetapan Penyitaan Pengadilan Negeri Lubuklinggau Nomor: 573/Pen.Pid/2021/PN Llg 18 Agustus 2021 yang menyatakan tanah dan bangunan tersebut telah disita dalam perkara tindak pidana kesehatan dan tindak pidana pencucian uang atas nama Picandi Moscojaya.
"Kewenangan kita cuma sebatas mengeluarkan izin penyitaan, untuk pelaksanaan tetap kembali ke penyidik," ujar Wahyu.
Sebelumnya, PM bersama M, yang merupakan dua dari lima tersangka kasus penggunaan antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumut, dikenai pidana pencucian uang. Tersangka PM merupakan mantan Business Manager (BM) Kimia Farma, Jalan Kartini Medan. Sedangkan M dan tiga tersangka lainnya, SR, DJ, dan R, merupakan bawahan PM.
"Khusus kepada tersangka PM dan M ditambah pasal Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atau money laundering," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (18/5).
Dugaan pencucian uang ini, kata Hadi, berkaitan dengan kepemilikan rumah mewah oleh PM di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Hadi mengatakan pihaknya masih terus mendalami persoalan ini.
"Masih didalami, seperti adanya informasi kalau PM ada membangun rumah mewah di kampungnya, terus diselidiki," ucapnya.
(haf/haf)