Sebanyak 610 sekolah di Provinsi DKI Jakarta sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya sinergi antara guru, pengelola sekolah, dan orang tua murid dalam rangka menyukseskan kegiatan PTM di masa pandemi.
"Di kawasan sekolah para guru dan pengelola sekolah menjadi penanggung jawab pelaksanaan belajar mengajar dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, di rumah dalam perjalanan berangkat dan pulang sekolah keselamatan siswa sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua murid," katanya dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).
Lestari menyebut di masa pandemi COVID-19 perlu diperhatikan langkah tepat untuk memastikan keamanan siswa saat berangkat maupun pulang sekolah. Di samping itu, perlu ada keterbukaan keluarga terhadap guru dan sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, apabila ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 maka segera menginformasikan kepada guru. Hal ini agar siswa yang berstatus kontak erat tidak perlu berangkat ke sekolah.
"Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru, bisa juga dimanfaatkan untuk memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 bila ada keluarga yang belum mendapatkan vaksin COVID-19," jelasnya.
Diungkapkannya, langkah membangun komunikasi yang baik ini harus dilakukan secara konsisten. Dengan begitu diharapkan pelaksanaan PTM di masa pandemi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menegaskan dengan dilaksanakannya PTM bukan berarti tanggung jawab orang tua berkurang. Justru orang tua harus lebih intensif dalam mengawasi putra-putri mereka. Ia berharap hal tersebut dapat menekan potensi learning loss yang mengancam para siswa di masa pandemi.
(akd/ega)