Jakarta -
Kemacetan panjang terjadi di Puncak, Bogor, arah ke Jakarta di saat PPKM level 3. Warga pun sempat terjebak berjam-jam dalam kemacetan.
Sebagaimana diketahui, saat sejumlah PPKM di daerah telah turun ke level 3. Kota Bogor termasuk daerah yang turun ke level 3.
Kemacetan parah di kawasan puncak pun tak terelakkan di akhir pekan. Hal tersebut salah satunya diceritakan seorang warga bernama Lukman Nul Hakim. Ia terjebak macet kala sedang melintas ke arah Jakarta dari Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Macet sekali. Terutama dari arah puncak menuju Jakarta. Kepadatan di mulai Puncak Pass sampai Cimory," ujar Lukman kepada detikcom, Minggu (29/8/2021).
"(Terjebak macet) sekitar 2-3 jam," tuturnya.
Lukman menuturkan kendaraan didominasi pelat B. Kemacetan ia duga karena banyaknya volume kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta.
One way, kata Lukman, sudah mulai diberlakukan. "Ketika saya lewat, belum. Tapi setelah saya sampai Cimory River Side, baru mulai diberlakukan," jelasnya.
Lukman sangat menyayangkan masih banyaknya pengendara yang tidak mempedulikan protokol kesehatan. "Iya sangat disayangkan, seolah abai dengan COVID yang saat ini masih melanda. Dan beberapa pengendara terlihat abai dengan prokes, salah satunya tidak menggunakan masker," tegasnya.
Warga lain, Ghina Fikria Al Khoeriah, bercerita ia terjebak macet ketika hendak pergi ke daerah Ciloto.
"Saya kejebak macet dari zuhur kira-kira pukul 12.00 hingga 14.30," terang Ghina.
Ghina menuturkan 70% kendaraan didominasi pelat B. Ia menduga macet terjadi karena membeludaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata.
"Mungkin dikarenakan PPKM sudah turun level dan banyak warga yang sudah ingin berekreasi ke tempat wisata yang ada di sana," imbuhnya.
Lihat juga video 'Penampakan Kemacetan di Jalur Puncak Bogor saat Weekend':
[Gambas:Video 20detik]
Sementara itu, seorang warga bernama Toriq juga merasakan hal sama. Dia menyebut kemacetan sudah terjadi di Gadog.
"Lumayan padat dari keluar tol Gadog dan kebanyakan yang melintas jalur puncak pelat B kebanyakan," ujar Toriq kepada detikcom, Minggu (29/8/2021).
Kala itu, Toriq hendak pulang ke rumahnya di Jalan Raya Puncak, dekat pom bensin Cibogo. Perjalanan yang normalnya hanya membutuhkan waktu 5 menit kini ditempuh hampir setengah jam.
"Lumayan dari Gadog sampai rumah, makan waktu 30 menit yang tadinya cuma 5 menit," tuturnya.
Toriq mengetahui Bogor menerapkan PPKM level 3. Ia sangat bersyukur karena dengan turunnya level PPKM, roda perekonomian di jalur puncak bisa bergerak lagi.
"Satu sisi yang usaha usaha di jalur Puncak sudah tidak merasa sepi untuk penghasilan hariannya, satu sisi warga pun mulai bosan dengan PPKM, satu sisi aturan pemerintahnya sendiri kurang jelas, kalau saya pribadi sih ya tidak masalah sama sekali yang terpenting kan ekonomi masyarakat, khususnya jalur Puncak, sudah mulai membaik," jelasnya.
Warga lainnya, Putri, bercerita ia terjebak macet saat berkendara dari Cianjur ke Bekasi. Kala itu ia terjebak macet hampir 2 jam.
"Saya kejebak macet dengan kendaraan bermotor sekitar 2 jam tapi tidak di satu titik, rata-rata kemacetan berada di titik pertigaan keluar bukit pelangi, pertigaan keluar Pasir Angin, Sentul, itu benar-benar stuck nggak jalan karena yang naik ke Puncak sangat padat," tutur Putri.
Sama seperti Toriq, Putri menyebut kendaraan didominasi pelat B. "Puncak hampir 95% dipenuhi pelat B," lanjutnya.
Menurutnya, kemacetan terjadi karena warga sudah jenuh berbulan-bulan di rumah. Kemacetan yang terjadi pada Sabtu (28/8), terang Putri, berbeda dari biasanya.
"Seperti (kemacetan) mudik Lebaran, tapi saya lihat mereka juga masih tetap menjaga 3M saat di puncak kecuali di tempat makan," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini