Puncak Macet Parah, Epidemiolog Waswas Gelombang Varian Delta

Dwi Andayani - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 09:43 WIB
Puncak arah Jakarta macet (Dok narsum atas nama Lukman Nul Hakim)
Jakarta -

Kemacetan panjang yang terjadi di Puncak, Bogor, arah Jakarta menyebabkan warga terjebak macet lebih dari 2 jam. Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan gelombang krisis varian Delta belum usai.

"Ini yang saya khawatirkan, dan ini yang menjadi salah satu dasar prediksi bisa terjadi lonjakan kasus di September. Karena pertama gelombang krisis Delta varian ini belum selesai. Dengan rata-rata durasi Delta varian di 10-12 minggu, untuk episenter Jawa-Bali itu baru berakhir itu akhir September," ujar Dicky kepada wartawan, Minggu (29/8/2021).

Dicky menilai pelonggaran di Indonesia lebih banyak dan cepat jika dibandingkan saat memutuskan pengetatan. Menurutnya, dengan kondisi pelanggaran dan menurunnya tracing, itu dapat membuat kondisi kasus kembali melonjak.

"Nah dengan adanya pelonggaran-pelonggaran yang tidak terukur yang kebablasan menurut saya, seharusnya bergradasi dan ini tidak terjadi. Makanya WHO mengingatkan, karena pelonggaran kita jauh lebih banyak, lebih cepat dari pada pengetatan di awal," kata Dicky.

"Padahal indikator epidemologinya belum mendukung, di tengah penurunan testing, penurunan cakupan 3T ini membuat kondisi menjadi bahkan bisa berbalik membuat fenomena bola pingpong, ini yang saya khawatirkan," sambungnya.

Dia mengatakan Indonesia perlu belajar dengan kondisi varian Delta di Inggris yang mengalami gelombang lanjutan. Dia menilai tak tertutup kemungkinan kondisi ini dapat terjadi di Jawa-Bali.

"Kita harus belajar dari kondisi Inggris yang meningkat, mengalami gelombang berikut dari varian Delta-nya, ini yang terjadi dan bisa terjadi di Jawa-Bali. Walaupun mungkin tidak sebesar kemarin, tapi itu baru mungkin bisa saja sama atau lebih buruk," tuturnya.

"Ini yang kita tidak belajar, bukan hanya dari kesalahan sebelumnya. Bahkan bulan-bulan ketika akhir tahun begini, ketika sudah membaik, longgar dan terjadi gelombang berikutnya yang lebih besar," sambungnya.




(dwia/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork