Kompolnas Dukung Bareskrim Usut Kasus Muhammad Kece dan Yahya Waloni

Kompolnas Dukung Bareskrim Usut Kasus Muhammad Kece dan Yahya Waloni

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 08:50 WIB
Tim Pencari Fakta (TPF) mengumumkan hasil investigasi soal testimoni Freddy Budiman di PTIK, Jakarta, Kamis (15/9/2016). Hasilnya, tidak ada aliran dana ke petinggi Polri seperti yang disebutkan Haris Azhar. Tetapi, ada temuan adanya aliran dana dari napi lain ke perwira menengah Polri.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Kompolnas mendukung langkah Direktorat Siber Bareskrim Polri menindak YouTuber Muhammad Kece dan penceramah Yahya Waloni. Kompolnas menyebut pengujar kebencian dan penista agama harus menerima konsekuensi berhadapan dengan hukum.

"Kompolnas menyambut baik upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Bareskrim Polri kepada Saudara Muhammad Kace dan Saudara Yahya Waloni. Kami mendukung adanya penyidikan yang profesional, transparan dan berkeadilan," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, kepada wartawan, Senin (30/8/2021).

Poengky mengimbau masyarakat bijaksana dalam menggunakan media sosial. Dia menyebut kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak boleh dilakukan sewenang-wenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya akan mencederai hak-hak dari orang lain," ujar Poengky.


"Indonesia adalah negara yang berbineka, beraneka ragam suku, agama, ras, antargolongan. Sehingga kita semua harus saling menghormati dan bersatu," ucap dia. Dia juga berharap ekspresi masyarakat dalam berpendapat tak dibumbui kalimat-kalimat ujaran kebencian atau ujaran yang dapat memecah belah persatuan dan toleransi antarsuku, agama, ras, dan antargolongan. Poengky mengingatkan Indonesia adalah negara bineka.

ADVERTISEMENT

Menurut Poengky, konsekuensi terhadap pelaku ujaran kebencian dan SARA adalah proses hukum. "Jika ada yang mengucapkan ujaran kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan, maka konsekuensinya adalah yang bersangkutan harus berhadapan dengan hukum," pungkas Poengky.

(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads