Gubernur Lampung Tantang Nadiem, Dede Yusuf Duga Ada Mispersepsi

Gubernur Lampung Tantang Nadiem, Dede Yusuf Duga Ada Mispersepsi

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 16:55 WIB
Dede Yusuf
Dede Yusuf (Wisma Putra/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menantang Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim hingga membawa-bawa frasa nenek moyang terkait persoalan pembelajaran tatap muka (PTM). Wakil Ketua Komisi X Fraksi Demokrat Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf menilai dari awal memang ada salah persepsi antara Arinal Djunaidi dan Nadiem Makarim.

Dede Yusuf menyebut salah persepsi tersebut ada pada poin 2 SKB 4 menteri terkait pendidikan tatap muka (PTM). Dia menyebut pada poin 2 memang ada penjelasan pemda tidak wajib mengizinkan dilaksanakannya PTM.

"Saya rasa ini masalah mispersepsi saja. Waktu Nadiem bicara di DPR, saya juga menanyakan bahwa pada poin 2 SKB 4 menteri, juga ada keterangan bagi (pendidik dan tenaga kependidikan) yang belum tervaksin lengkap, maka pemda tidak wajib mengizinkan," kata Dede Yusuf saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede Yusuf menilai Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sebetulnya menjalankan SKB 4 menteri tersebut dengan menolak diberlakukannya PTM di provinsinya. Menurutnya, Arinal Djunaidi memang dalam kondisi belum berani memberlakukan PTM di wilayahnya karena vaksinasi yang belum maksimal.

"Jadi wajar juga kalau belum semua tervaksinasi, pemda tidak mengizinkan. Jadi sebenarnya Gubernur Lampung juga menjalankan SKB tersebut, dan belum berani mengizinkan. Karena distribusi vaksin belum maksimal. Dulu kita menganggap, sebelum Juli, vaksin bagi guru dan tenaga pendidikan sudah selesai semua sehingga bisa PTM. Nyatanya sampai sekarang baru 30-40 persen yang sudah tervaksin," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Politikus Partai Demokrat ini melihat permasalahan telat distribusi vaksin pun membuat para kepala daerah akhirnya kebingungan menginterpretasikan aturan SKB 4 menteri tersebut. Terlebih situasi saat ini yang serba-tidak pasti, kata dia, membuat emosi Arinal Djunaidi tersulut.

"Jadi ini memang kalau saya lihat, telatnya distribusi vaksin membuat para pejabat ini bingung menginterpretasikan aturannya. Sayangnya, kadang dalam suasana ruwet, kadang emosi suka naik," ujarnya.

"Saran saya agar minta Mendagri ikut memfasilitasi Mendikbud untuk duduk bersama para gubernur untuk jelaskan interpretasi soal langkah-langkah PTM ini," lanjut dia.

Tonton video 'Tantangan Gubernur Lampung ke Nadiem soal Sekolah Tatap Muka':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Gubernur Lampung Tantang Nadiem

Untuk diketahui, tantangan itu disampaikan Arinal Djunaidi dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Belleza, Bandar Lampung, Selasa, (24/8) lalu. Saat itu Arinal dimintai tanggapan soal aksi Nadiem meminta tolong ke DPR untuk mendorong penerapan PTM di sejumlah daerah.

Ada 12 daerah yang dilaporkan Nadiem, yang terbanyak memang dari Lampung. Kabupaten di Lampung yang dilaporkan Nadiem ke DPR ialah Pemkab Lampung Tengah, Pemkab Tanggamus, Pemkab Lampung Utara, Pemkab Waykanan, Pemkab Pesawaran, Pemkab Tulang Bawang, dan Pemkab Mesuji.

Kembali ke wawancara Arinal, Ketua DPD Golkar Lampung itu tampak emosional menanggapi pertanyaan soal aksi Nadiem di DPR. Dalam potongan video wawancara yang viral, Arinal bahkan membawa-bawa frasa nenek moyang.

"Persoalannya, baru dua hari yang lalu kita 14 kabupaten selesai zona merah. Nenek moyang dia dari mana bahwa kabupaten itu tidak boleh sekolah. Sampaikan salam saya kepada Nadiem, kalau kamu berani, saya tantang dia," kata Arinal dalam potongan video yang beredar.

Potongan video viral itu sama dengan wawancara yang ditayangkan oleh sejumlah stasiun TV berita nasional, seperti Kompas TV dan tvOne.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads