Di Masjid At Tabayyun, Anies Bicara Lagi soal Air Kembali ke Tanah

Karin Nur Secha - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 15:17 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah harapan disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan saat meletakkan batu pertama pembangunan Masjid At Tabayyun, Jakarta Barat. Salah satunya terkait pembangunan yang ramah lingkungan.

"Kalau boleh nih, izinkan saya usulkan agar ini bisa masuk green building. Tapi green building-nya jangan tanggung. Green building ini ada level Gold ada level Platinum. Insyaallah tempat ini harus green building level Platinum. Artinya apa? Semua energi yang digunakan saya dengar tadi akan menggunakan surya panel untuk pembangkit listriknya," kata Anies di lokasi pembangunan Masjid At Tabayyun, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).

Anies kemudian berbicara lagi terkait air kembali ke tanah. Anies juga ingin tetap ada lahan hijau yang ramah lingkungan.

"Airnya diolah 100 persen, di-recycle total, dimanfaatkan kembali untuk kembali ke tanah sehingga, walaupun di sini ada gedung, di sini tetap menjadi lahan yang hijau yang ramah lingkungan. Jadi pesan pertama, jadikan tempat ini sebagai lahan yang ramah lingkungan," ujar Anies.

Perihal air kembali ke tanah ini, Anies memang sudah lama menggaungkannya. Salah satunya saat di Monas, Jakarta, pada 20 November 2018.

"Tanah kita tak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah kita tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung, sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi kita. Kita halangi air itu dari masuk ke bumi, apa dampaknya? Manusia merasakan dari tahun ke tahun hadirnya limpahan air yang kita sebut dengan banjir. Karena itu, mulai tahun ini, kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi," kata Anies.

"Jika setiap kita memasukkan air hujan ke dalam lubang di rumah kita, tanah kita, maka kita tak mengirimkan air hujan keluar dan insyaallah tak menghasilkan banjir," sambungnya.

Pernyataan serupa sempat disampaikan Anies saat meresmikan selesainya renovasi Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Anies menyinggung soal masjid ramah lingkungan.

Menurutnya, masjid ramah lingkungan itu adalah yang mampu mengalirkan air bekas pakainya kembali ke dalam tanah.

"Jakarta sedang musim hujan, artinya curah hujan intensif. Kalau kemarau, curah hujan tidak intensif. Masjid merupakan tempat yang paling banyak menggunakan air. Mari jadikan masjid-masjid kita yang ramah lingkungan," ujar Anies, Minggu (1/3/2020).

Dia berpesan kepada pengurus masjid agar memiliki sistem ramah lingkungan, sehingga air wudu yang dipakai jemaah bisa kembali lagi ke dalam tanah dengan benar.

"Air diambil dari tanah. Setelah wudu, air dikembalikan ke tanah," kata Anies.




(knv/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork