Sejumlah harapan disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan saat meletakkan batu pertama pembangunan Masjid At Tabayyun, Jakarta Barat. Salah satunya terkait pembangunan yang ramah lingkungan.
"Kalau boleh nih, izinkan saya usulkan agar ini bisa masuk green building. Tapi green building-nya jangan tanggung. Green building ini ada level Gold ada level Platinum. Insyaallah tempat ini harus green building level Platinum. Artinya apa? Semua energi yang digunakan saya dengar tadi akan menggunakan surya panel untuk pembangkit listriknya," kata Anies di lokasi pembangunan Masjid At Tabayyun, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).
Anies kemudian berbicara lagi terkait air kembali ke tanah. Anies juga ingin tetap ada lahan hijau yang ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Airnya diolah 100 persen, di-recycle total, dimanfaatkan kembali untuk kembali ke tanah sehingga, walaupun di sini ada gedung, di sini tetap menjadi lahan yang hijau yang ramah lingkungan. Jadi pesan pertama, jadikan tempat ini sebagai lahan yang ramah lingkungan," ujar Anies.
Perihal air kembali ke tanah ini, Anies memang sudah lama menggaungkannya. Salah satunya saat di Monas, Jakarta, pada 20 November 2018.
"Tanah kita tak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah kita tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung, sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi kita. Kita halangi air itu dari masuk ke bumi, apa dampaknya? Manusia merasakan dari tahun ke tahun hadirnya limpahan air yang kita sebut dengan banjir. Karena itu, mulai tahun ini, kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi," kata Anies.
"Jika setiap kita memasukkan air hujan ke dalam lubang di rumah kita, tanah kita, maka kita tak mengirimkan air hujan keluar dan insyaallah tak menghasilkan banjir," sambungnya.
Pernyataan serupa sempat disampaikan Anies saat meresmikan selesainya renovasi Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Anies menyinggung soal masjid ramah lingkungan.
Menurutnya, masjid ramah lingkungan itu adalah yang mampu mengalirkan air bekas pakainya kembali ke dalam tanah.
"Jakarta sedang musim hujan, artinya curah hujan intensif. Kalau kemarau, curah hujan tidak intensif. Masjid merupakan tempat yang paling banyak menggunakan air. Mari jadikan masjid-masjid kita yang ramah lingkungan," ujar Anies, Minggu (1/3/2020).
Dia berpesan kepada pengurus masjid agar memiliki sistem ramah lingkungan, sehingga air wudu yang dipakai jemaah bisa kembali lagi ke dalam tanah dengan benar.
"Air diambil dari tanah. Setelah wudu, air dikembalikan ke tanah," kata Anies.
Pengelolaan Speaker
Kembali ke soal Masjid At Tabayyun, Anies juga meminta pengelolaan speaker masjid dilakukan dengan benar. Dia lantas menuturkan soal cerita harga rumah yang turun harga karena dekat masjid.
"Kedua, kita sadari bahwa ini hidup di sebuah kompleks, di dalam ruang bersama. Karena itu, saya menganjurkan untuk pengelolaan speaker dilakukan dengan benar dan baik. Kenapa? Karena kita prihatin sekali. Banyak tempat kalau ditanya harga rumah, kenapa harga rumahnya turun, jawabnya sebelah masjid, Pak. Kenapa harga rumah rendah? Ketika panggil asesor datang didiskon, karena rumahnya di sebelah masjid," ujar Anies.
Anies mengatakan masjid itu harusnya memberikan manfaat bagi warga sekitar. Selain itu, dia berharap Masjid At Tabayyun bisa dikelola secara modern.
"Harusnya rumah di sebelah masjid itu berkah, rumah yang lebih dekat dengan masjid. Tapi, kalau lihat harga pasaran, begitu rumah di sebelah masjid, harganya langsung turun. Nah, kita tunjukkan di TVM, di tempat ini pengelolaannya terutama parkir, sound system menunjukkan pengelolaan modern sehingga lingkungannya justru merasakan ketenangan-keteduhan dengan hadirnya masjid ini. Ini salah satu harapan dan kita ingin sekali bahwa keadilan itu ditegakkan," ujar dia.
Anies Bicara Keadilan
Dalam kesempatan itu, Anies juga berbicara mengenai keadilan dan kemerdekaan. Dia berharap pembangunan Masjid At Tabayyun dapat menjawab kebutuhan warga.
"Kita ingin sampaikan mengapa kita mau merdeka, kebetulan ini pas bulan kemerdekaan. Karena kita ingin adanya rasa keadilan, dan keadilan ini artinya menempatkan sesuai dengan porsinya dan kami berharap dengan hadirnya masjid ini, warga yang membutuhkan yang selama ini berapa 30 tahun terjawab sudah," ujar Anies.
"Insyaallah tempat ini sungguh-sungguh menjadi masjid di mana masyarakat akan bisa beribadah dengan tenang, lingkungan sekitarnya juga merasakan ketenangan, dan akhirnya tempat ini menjadi tempat simpul dari masyarakat di kompleks ini," sambung dia.