Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto diganti. PDIP DKI Jakarta menduga pergantian dirut ada kaitannya dengan Formula E.
"Saya duga ada hal prinsip yang ditolak Pak Dwi Daryoto lalu diganti. Ini kesan-nya berkaitan dengan Formula E, karena data semua ada di beliau," kata Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).
Gilbert juga menilai pergantian dirut di waktu yang tidak tepat. Sebab, momen perombakan direksi Jakpro bertepatan dengan pengajuan hak interpelasi terkait Formula E.
"Pergantian ini sangat tidak tepat waktu, karena memuncaknya masalah Formula E yang mau di interpelasi," ujarnya.
Selain itu, Anggota Komisi B itu juga menyoroti proyek lainnya yang ditangani oleh Jakpro di masa kepemimpinan Dwi. Salah satunya Jakarta International Stadium (JIS). Dia berharap dengan pergantian direksi, proyek JIS tetap dirampungkan sesuai target pada 2022 mendatang.
"Tentu (JIS) kita berharap dilaksanakan dengan baik, karena sudah menyedot dana PEN yg sangat besar, di tengah pandemi," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Pergantian dewan direksi dan komisaris Jakpro tertuang dalam keputusan para pemegang saham (KPPS). Dalam putusan tersebut, posisi Dwi Wahyu Amanasto sebagai Direktur Utama diganti oleh Widi Amanasto.
Merujuk keterangan dari Jakpro, Dwi Wahyu menjabat dirut sejak pertengahan 2018. Plt Kepala BP BUMD DKI Jakarta, Riyadi mengatakan pergantian dilakukan saat masa jabatan Dwi belum selesai.
Selain Dwi, Direktur Perusahaan Jakpro Mohammad Hanief dan Komisaris Perusahaan Jakpro Hadi Prabowo juga diganti. Riyadi mengatakan mereka digantikan oleh Gunung Kartiko sebagai Direktur Perusahaan dan M Hudori sebagai Komisaris Perusahaan.
Simak video 'Dwi Wahyu Daryoto Dicopot dari Jabatan Direktur Utama Jakpro!':
