Kontemplasi Qalbu (2)

Divine Working: Dimulai dari Niat

Prof. Nasaruddin Umar - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 05:09 WIB
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Manajemen kalbu merupakan upaya seseorang atau sekelompok orang untuk membentuk kepribadian ideal melalui penciptaan kondisi batin yang sehat, sehingga yang bersangkutan diterima secara ideal di dalam masyarakat dan bagi umat beragama tentu yang paling penting diterima oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan manajemen kalbu kita bisa mengetahui tingkatan karya dan pengabdian kita. Setiap orang menghendaki semua usahanya berhasil-berkah. Untuk berhasil-berkah tidak ada cara lain selain menjadikan keseluruhan kerja kita melibatkan unsur spiritual. Spiritualisasi setiap usaha dan pekerjaan kita diawali dengan niat.

Niat bukan diucapkan tetapi dihayati dan diresapi sedalam-dalamnya sehingga terasa bahwa sesungguhnya usaha dan pekerjaan yang kita lakukan kita berbagi (share) dengan Tuhan. Keunggulan yang kita miliki ialah kekuatan niat. Kita tidak boleh lupa bahwa diri kita sebagai manusia berduplikasi dengan unsur mineral (jasadiyyah), tumbuh-tumbuhan (nabatiyyah), dan hewan (hayawaniyyah). Kita berada setingkat di atas binatang karena unsur spiritual (ruhiyyah).

Sesungguhnya yang membedakan kita dengan binatang hanyalah unsur spiritualitas itu. Perbuatan yang kita lakukan tanpa melibatkan niat dan perencanaan yang matang maka sesungguhnya itu adalah perbuatan binatang (animal working). Jika perbuatan itu dilakukan melalui niat dan perencanaan yang matang maka itulah perbuatan manusia (human working). Jika perbuatan yang dilakukan di samping dengan niat dan perencanaan matang, juga dilakukan dengan melibatkan unsur spirutualitas kita yang lebih dalam maka sesungguhnya perbuatan itu disebut perbiatan yang berkeilahian (Divine working). Divine working inilah yang akan menghadirkan berkah dalam kehidupan kita.

Jika dilustrasikan pada perbuatan suami isteri yang tidak melibatkan niat dan spiritualitas, melainkan hanya nafsu semata, maka sesungguhnya yang berhubungan suami isteri itu adalah binatang (animal sexuality). Akibatnya pun bisa ditebak bahwa yang lahir dari perbuatan itu adalah "anak binatang". Jangan melulu menyalahkan anak-anak remaja sekarang diwarnai dengan tawuran dan perkelahian, karena mereka itu adalah produk animal working. Apapun produk animal working akan berpotensi merugikan orang lain, sungguhpun menguntungkan dirinya sendiri.

Penyingkiran dunia spiritual di dalam prilaku manusia bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga akan merugikan orang lain, bahkan juga lebih para akan dialami alam raya. Despiritualisasi dan dehumanisasi setiap dunia usaha, sebagaimana yang menggejala di dalam masyarakat, sudah sangat memprihatinkan. Ada kecenderungan semua paradigma cenderung didominasi oleh unsur kebinatangan kita. Pertimbangan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keagamaan sudah tergerus oleh nilai-nilai fragmatisme. Segalanya diukur berdasarkan untung-rugi, bukan lagi wajar atau tidak wajar, baik atau tidak baik, benar atau salah. Akal-budi atau akhlaqul karimah tidak lagi aktif di dalam masyarakat. Bahkan banyak orang yang tega berpesta dan membangun istana di atas puing-puing kehancuran saudaranya sendiri.

Jika pola kehidupan sudah seperti itu dan tidak ada usaha untuk mengatasinya, maka itu pertanda 'lampu kuning' bagi dunia kemanusiaan kita. Jika demikian adanya maka alam raya pun enggan menerima kehadiran kita sebagai khalifahnya. Bahkan sebaliknya ia akan menunjukkan pembangkangannya dengan berbagai cara. Termasuk di antaranya dengan anomaly cuaca yang sulit diprediksi, bencana alam merajalela, gunung-gunung batuk berjamaah, dan virus asing bermunculan di mana-mana. Jika hal-hal seperti ini muncul maka mungkin inilah yang disebut Nabi sebagai tanda-tanda kecil ('alama al-shugra) hari kiyamat akan tiba. Na'udzu billah in dzalik.

Prof. Nasaruddin Umar

Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)




(erd/erd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork