Kebakaran melanda lapak pemulung di Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Ratusan rumah semi permanen hangus terbakar.
Seorang warga bernama Wartini yang tinggal di lapak tersebut menceritakan detik-detik lapak terbakar, Rabu (25/8) dini hari. Saat itu Wartini mendengar suara ledakan saat dirinya sedang memasak.
"Jam 3.00 lagi enak-enak masak kan, aku denger ledakan bletus, aku lihat di situ ada apa. Ini belakang musala kan ada bedeng di sini kosong, ada satu yang ngelihat katanya kayak ada api dari luar katanya ke atas, nah terus disemprot menyebar," kata Wartini saat ditemui di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat keluar dari rumah, Wartini melihat api sudah berkobar cukup besar. Dia kemudian lari berteriak membangunkan warga lainnya.
"Saya lihat api udah gede terus saya lari-lari, bangun... bangun... kebakaran," ujarnya.
![]() |
Wartini mengatakan api berkobar semakin besar lantaran banyak barang rongsokan hasil memulung terbakar. Kebanyakan barang yang terbakar berupa plastik.
"Api itu langsung gede, api langsung nyambernya gede banget posisinya kan barang banyak, tadinya pagi itu mau dibawa ke pabrik barangnya itu. Kardus udah dikirim, bangsa botol minuman plastik itu banyak berapa karung itu kan jadinya api semakin gede," ucapnya.
Angin pun bertiup sangat kencang saat itu. Hingga akhirnya rumah semipermanen miliknya ikut terbakar.
"Jadi pas meledak kayak dikipas angin ke sana semua ke rumah belok lagi. Dari sana angin gede lagi, jadi nyamber ke sini," imbuhnya.
Halaman selanjutnya, para korban kebakaran akan dicarikan kontrakan
Warga Direlokasi ke Kontrakan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan menyediakan tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak kebakaran lapak pemulung di Jurangmangu, Pondok Aren. Tempat tinggal yang disediakan berupa kontrakan.
"Nanti kita carikan tempat untuk mereka, kita sewakanlah tempat tinggal supaya layak," kata Wakil Wali Kota Tangsel Ichsan Pilar Saga saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (26/8/2021).
Pilar tidak memaksa apabila ada warga yang tidak mau diungsikan ke tempat kontrakan. Apabila warga setuju, Pilar mengatakan proses selanjutnya akan diurus oleh ketua RT setempat.
"Tapi balik lagi ke masyarakatnya. Masyarakatnya kalau oke nanti mediasi sama pak RT sekitar sini, cari kontrakan atau apa sekitar sini supaya mereka bisa tinggal layak sekaligus mereka bisa recovery," katanya.
"Mereka pikirkan pulang kampungkah atau mau lanjut di Tangsel atau bagaimana, kita kembalikan ke mereka hak mereka. Kita upayakan kasih solusi tercepat supaya mereka bisa tinggal dengan baik," lanjutnya.
Pilar menyampaikan pihaknya memang menyediakan dana alokasi untuk tempat pengungsian bagi warganya yang terdampak musibah sampai kehilangan tempat tinggal. Salah satu bantuan anggaran diperuntukkan buat menyewa kontrakan.
Kebakaran tersebut menghanguskan ratusan bedeng pemulung. Sebanyak 44 KK yang terdampak kebakaran mengungsi di tenda sementara.