Proses Hukum Warga Pukul Dandim Buleleng Berlanjut, Oknum TNI Diproses POM

Proses Hukum Warga Pukul Dandim Buleleng Berlanjut, Oknum TNI Diproses POM

Sui Suadnyana - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 15:59 WIB
Sebuah video menampilkan beberapa orang berseragam TNI yang memukul remaja viral di medsos. (Screenshot video viral)
Sebuah video menampilkan beberapa orang berseragam TNI yang memukul remaja viral di medsos. (Screenshot video viral)
Buleleng -

Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto belum mencabut laporan di Polres Buleleng atas pemukulan yang dilakukan warga. Di sisi lain, anggotanya yang menghajar warga juga diproses polisi militer (POM).

"Prosesnya, saya sampai saat ini belum mencabut laporan polisi saya ke Polres (Buleleng), mungkin lanjut (kasusnya)," kata Letkol Windra saat dihubungi detikcom, Rabu (25/8/2021).

Dia mengatakan proses hukum warga dilanjutkan karena Kodam IX/Udayana meminta anggota yang melakukan pemukulan terhadap warga diproses hukum melalui polisi militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apakah proses hukum yang dilanjutkan ini perdamaian yang dilakukan sebelumnya batal? Windra meminta untuk mengikuti prosesnya terlebih dahulu.

"Nanti kita ikuti saja prosesnya. Jadi saya diperintahkan dari polisi militer dari Danpomdam. Yang pasti kami prajurit kemarin yang melakukan tindakan pembelaan setelah saya dipukul itu sudah mulai dipanggil dan diperiksa di polisi militer," terangnya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin diselesaikan sesuai proses hukum, karena kami sudah mulai proses hukum untuk internal TNI Angkatan Darat sesuai dengan ketentuan hukum militer," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan laporan Dandim 1609/Buleleng tetap diproses jika tidak dicabut. Pihaknya mulai memanggil sejumlah saksi.

"Rupanya kalau kita untuk (laporan) Bapak Dandim tetap kita proses. Sudah kita panggil dan saksi sudah ada dari pihak Kodim, sudah kita periksa," jelas AKBP Andrian.

Menurut Andrian, terdapat sekitar lima orang yang dilaporkan. Namun pihaknya belum mengetahui peran masing-masing orang yang dilaporkan, termasuk siapa yang melakukan pemukulan. Hingga kini proses masih dalam tahap pemeriksaan.

"(Kelima orang yang dilaporkan) akan dipanggil. (Tapi) dipanggil kan nggak langsung dipanggil hari ini datang. Kita kasih waktu dipanggil. (Misalnya) dipanggil hari ini datangnya dua atau tiga hari lagi," paparnya.

Andrian juga menegaskan pihaknya belum mengetahui pasal apa yang dapat menjerat orang yang dilaporkan tersebut. Pihaknya kini mengecek hasil visum.

"Belum tahu (dijerat pasal apa), kami akan cek dari hasil visum pemeriksaan masih. Nanti tergantung pemeriksaan saya belum berani bicara karena hasil pemeriksaan belum lengkap," kata dia.

Simak perjalanan kasus terbaru terkait kasus ini di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Viral Oknum TNI di Siantar Hajar Lurah Hingga Babak Belur

[Gambas:Video 20detik]



Warga dan TNI Dimediasi

Kasus anggota TNI menghajar warga karena dipicu kepala Dandim/1606 Buleleng dipukul berakhir damai. Lewat mediasi, warga dan pihak Kodim saling sepakat berdamai.

"Hasil mediasi berjalan lancar, masyarakat sudah menerima perdamaian, dari pihak warga dan Kodim sudah berjabat tangan. Ke depan tidak ada lagi permasalahan lebih lanjut," kata Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto kepada wartawan, Selasa (24/8).

Kericuhan itu terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Insiden itu terekam kamera warga yang ada di lokasi kejadian hingga kemudian viral di media sosial.

Saat itu, dua remaja dihajar anggota TNI lantaran sempat memukul kepala Dandim Buleleng dari belakang. Setelah remaja tersebut memukul Dandim, anggota TNI yang lain spontan menghajar keduanya.

Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra mengatakan peristiwa itu terjadi tiba-tiba. Dia mengatakan informasi di medsos hanya sepotong alias tidak utuh.

"Kepala saya dipukul dari belakang, kemudian saya bingung siapa yang mukul saya, nah saat itulah anggota yang ada di kanan kiri saya langsung spontan, karena dia tahu, dipukul lah orang itu (oleh anggota). Jadi yang di Instagram itu hanya sepotong dari versi mereka saja," terang Letkol Windra saat dihubungi detikcom, Senin (23/8).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads