Staf khusus Mensesneg, Faldo Maldini, menanggapi spekulasi politik yang muncul setelah mesranya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menhan Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur (Kaltim). Faldo menegaskan Jokowi akan melabuhkan dukungan pada saat yang tepat. Namun Jokowi saat ini disebut fokus bekerja.
"Terkait dukung-mendukung, yang jelas Pak Presiden Jokowi sudah pernah sampaikan, bila tiba saatnya, beliau akan melabuhkan dukungannya ke siapa. Kalau beliau belum bicara, ya berarti belum saatnya. Tidak ada yang tahu, berapa banyak nama di dalam kantong baju beliau atau belum ada sama sekali. Sekali lagi, kami tegaskan, fokus pemerintah hanya bekerja," kata Faldo kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).
Faldo menilai kunjungan kerja Jokowi ditemani Prabowo merupakan hal lumrah. Kunjungan dilakukan untuk memastikan proyek berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan kunjungan kerja. Presiden ngajak menterinya meninjau proyek strategis nasional, yang akan menjadi objek vital nasional, tentunya Pak Menteri Pertahanan perlu mendampingi Presiden di sana. Perlu melihat langsung. Itu kan memang sesuai kompetensi beliau. Kami rasa sangat wajar," ujar Faldo.
Faldo juga menegaskan Jokowi saat ini lebih fokus menangani pandemi. Dia lantas membeberkan perkembangan menggembirakan penanganan kasus COVID-19.
"Soal politik? Presiden Jokowi dan jajarannya mengerjakan tanggung jawab yang ada di depan mata, yang dirasakan langsung oleh rakyat. Sekarang soal pandemi, kita lihat ada kemajuan signifikan, keterisian Wisma Atlet sudah belasan persen saja. Dua bulan lalu tembus 94 persen, saat ini kita mesti terus siap dan waspada. Itu politik Jokowi," ujar Faldo.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Jokowi Kunker ke Kaltim Bareng Prabowo
Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (24/8/2021) kemarin. Ada Prabowo yang turut mendampingi.
Momen ini terbilang cukup langka. Untuk diketahui, Jokowi ke Kaltim untuk meninjau vaksinasi, meresmikan jalan tol Balikpapan-Samarinda, hingga meninjau sodetan akses jalan ibu kota baru. Dari ketiga urusan tersebut, sebenarnya tak ada yang berkaitan langsung dengan tugas Prabowo, yang notabene merupakan Menteri Pertahanan.
Kemesraan Jokowi dan Prabowo itu pun terlihat saat meninjau langsung sodetan aksen jalan menuju rencana ibu kota negara baru. Jokowi menyebut, untuk membangun ibu kota baru, hal yang paling penting untuk disiapkan adalah infrastruktur.
"Saya dengan Pak Menhan dengan Pak Menteri PUPR untuk melihat secara detail," kata Jokowi.
Menurutnya, dengan turun langsung ke lapangan, dia akan lebih mudah menentukan titik-titik pembangunan infrastruktur itu.
"Ya kita melihat ini lebih detail lagi karena, untuk membangun ibu kota baru, itu yang paling penting adalah infrastruktur menuju ke sana dulu untuk nanti membawa logistik," ucap Jokowi.
Sementara itu, Prabowo menyebut rencana pemindahan ibu kota negara itu sudah disiapkan dengan sangat matang. Kajian studinya pun sudah banyak dilakukan.
"Saya sangat mendukung, menyarankan ke Presiden bahwa kita harus teruskan, saran saya. Dan Menteri PU juga sudah meyakinkan bahwa ini memang persiapannya sudah sangat matang," ucap Prabowo.
Di hari yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani melakukan pertemuan di kantor DPP PDIP, Jakarta. Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kegiatan Prabowo-Jokowi yang bersamaan waktunya dengan pertemuan Sekjen PDIP-Gerindra tidak memiliki makna apa pun.
"Kebetulan saja," kata Dasco.
Waketum Gerindra Habiburokhman menambahkan, pertemuan Prabowo dengan Jokowi itu hanya silaturahmi. Tidak ada deal-deal dari kedua pertemuan tersebut.
"Ya namanya silaturahmi kebangsaan, kita mendorong persatuan kebangsaan, terutama terkait bagaimana membawa bangsa ini keluar dari krisis pandemi. Kalau kita bicara kebangsaan, itu jauh di atas isu-isu politik praktis, apalagi deal-deal terkait pemilu," ujarnya.