Waduh! Ada Penerima Vaksin Pertama Sinovac yang Minta Vaksin Kedua Pfizer

Waduh! Ada Penerima Vaksin Pertama Sinovac yang Minta Vaksin Kedua Pfizer

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 12:10 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Foto: dok Kaspersky)
Jakarta -

Pengelola sentra vaksinasi di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPSDM) Kemenkes mengakui tingginya antusiasme masyarakat untuk disuntik vaksin Corona Pfizer. Bahkan, ada yang memaksa ingin disuntik vaksin kedua Pfizer, padahal vaksin pertamanya Sinovac.

"Sepertinya antusiasnya lebih tinggi daripada Sinovac. Artinya lebih tinggi, berusaha mendapatkannya," kata Koordinator Sentra Vaksinasi BPPSDM Kemenkes Yulikarmen saat dikonfirmasi, Rabu (25/8/2021).

Yulikarmen menjelaskan sentra vaksinasi ini hanya melayani peserta vaksin yang telah mendaftar melalui aplikasi. Namun, masih ada sejumlah warga yang datang langsung (go show) dan meminta disuntik vaksin Pfizer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang belum mendaftar memaksa ikut sekarang, ada yang sampai seperti itu. Jadi kita menolak dengan halus," sebutnya.

"Entah dia tidak paham, apa dia karena kuota (harian) 2 ribu sudah habis. Akhirnya kami sarankan untuk mendaftar di hari berikutnya lagi," sambung Yuli.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, ada pula warga yang meminta disuntikkan vaksin Pfizer untuk dosis kedua. Akhirnya, pengelola pun menjelaskan bahwa sementara ini pemberian vaksin dosis pertama dan kedua harus jenis sama.

"Ada yang dulu pertamanya Sinovac, yang kedua minta Pfizer. Tapi kami sarankan sementara ini harus sama dulu (vaksinnya)," sebutnya.

Yuli mengatakan saat ini sentra vaksinasi yang dikelolanya menyiapkan 20 ribu dosis vaksin Pfizer. Sedangkan per hari, sentra vaksinasi ini melayani 2 ribu dosis penyuntikan vaksin pertama dan kedua.

"Kita bisa mampu melaksanakan 1 hari dari 07.30 WIB sampai jam 17.00, kurang lebih 2 ribu (dosis 1 dan 2)," sebutnya.

Sejauh ini, ada tiga jenis vaksin yang tersedia di sentra vaksinasi BBPSDM Kemenkes. Untuk dosis pertama Pfizer, sedangkan dosis kedua Sinovac dan AstraZeneca.

Sebagaimana diketahui, Pada Kamis (19/8) lalu, Indonesia menerima sebanyak 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer melalui skema pembelian langsung. Untuk diketahui, vaksin Pfizer juga telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.

Penyaluran vaksin diprioritaskan ke wilayah Jabodetabek lantaran sistem logistiknya lebih kompleks dibandingkan jenis vaksin lainnya yang sudah diterima Indonesia. Diketahui, vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan.

Penanganan dan penyimpanan yang kompleks disebabkan lantaran vaksin Pfizer harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah dari -90 hingga -60 derajat Celsius.

Lihat Video: Vaksin Covid-19 Sekali Suntik Masuk RI Bulan Depan

[Gambas:Video 20detik]



(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads