Warga menyerbu lokasi vaksinasi Corona di Mal Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan (Jaksel). Lokasi ini menyediakan vaksinasi dengan vaksin Corona dari Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.
"Khusus hari ini, pertama, kami menerima vaksin Pfizer dari Puskesmas Cilandak untuk melaksanakan 120 dosis. Memang ini tidak mendaftar melalui link, tetapi on the spot dan kita terima lalu kita daftarkan," kata Koordinator Sentra Vaksinasi Cilandak Town Square, Kolonel Piter Dwi Ardianto, kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
"Selain Pfizer, di sini yang berlaku sampai hari ini adalah vaksin dosis kedua Sinovac, vaksin dosis pertama dan dosis kedua AstraZeneca," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Total Vaksin di RI Capai 202 Juta Dosis |
Pantauan detikcom di lokasi, tampak warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Pfizer. Ada pula yang pulang karena kuota vaksin Pfizer sudah penuh.
"Tadi pagi, karena on the spot, semua masyarakat yang sudah datang dari pagi mereka harus daftar, tetapi kita hanya diberi 120 dosis. Sehingga tadi pagi agak bisa dibilang tegang, saya dengan masyarakat, sehingga saya mengembalikan masyarakat yang tidak bisa kita terima karena dosisnya hanya 120," ujar Piter.
Masyarakat bisa mendapatkan vaksin Pfizer sesuai dengan ketentuan, antara lain warga DKI Jakarta, berusia lebih dari 12 tahun, belum pernah mendapatkan vaksin pertama maupun kedua, dan bila memiliki komorbid harus, menyertakan surat dokter spesialis yang merawat.
"Mereka yang datang itu kan sesuai dengan ketentuan yang dituliskan, sehingga mereka meminta vaksin Pfizer. Karena dosisnya 120 dan saya juga menerimanya 120 orang. Mereka menganggap datang duluan, itu yang harus diterima. Namun, puji Tuhan, tadi saya bicara baik-baik. Pada prinsipnya mereka bisa menerima dan kembali. Besok saya masih menunggu apakah sentra ini masih diberi vaksin Pfizer atau tidak," jelas Piter.
Piter mengatakan ada beragam alasan warga ingin disuntik vaksin dari Pfizer. Salah satunya, kata Piter, ada warga yang mengaku punya keperluan ke luar negeri.
"Kalau saya coba tanya random ke beberapa orang ada yang menunggu vaksin ini, ada yang punya keperluan ke luar negeri, ada yang memang mungkin mantapnya dengan Pfizer," jelasnya.
Ada 400 orang yang telah disuntik vaksin Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca. Dia mengatakan biasanya ada 500 atau 600 orang yang disuntik di sentra vaksinasi ini.
"Sampai hari ini sudah mencapai 400-an. Biasanya hariannya itu 500-600, bahkan sampai 700-900. Dengan adanya Pfizer ini, animo masyarakat di lapangan ini agak berbeda dari pelaksanaan vaksin sebelumnya," ujar Piter
"Kami akan melaksanakan dengan sistem link atau OTS (on the spot) sesuai keputusan sore ini dengan puskesmas. Paling tidak saya akan berjanji melaksanakan antrean dengan sebaik yang mereka (masyarakat) harapkan, sehingga tidak ada penumpukan, tidak ada yang saling marah-marah lagi, kemudian yang datang duluan mereka juga merasa berhak mendapatkan vaksin tersebut," sambungnya.
Salah satu warga yang mendapat suntikan vaksin pfizer, Mayang (26), mengatakan belum pernah divaksinasi dan mengetahui informasi vaksin Corona Pfizer melalui media sosial. Mayang mengaku mengantre sejak pagi untuk mendapatkan kuota vaksin Pfizer.
"Aku tahu ada info vaksin ini dari Instagram. Terus coba untuk datang ke sini. Walaupun antreannya panjang dan ramai, memang harus sabar-sabar saja. Pfizer ini kan tergolong baru ya, jadi kuotanya terbatas. Ya harus banyak sabar saja sih. Alhamdulillah tadi dapat," ujar Mayang.
"Ini yang pertama (vaksin). Di sini memang kalau mau dapat yang Pfizer harus belum divaksin," tambahnya.
Mayang mengaku sebenarnya mau disuntik vaksin merek apa saja. Namun dia mengaku memilih Pfizer karena kebetulan ada.
"Aku sih sebenarnya mau vaksin apa saja. Cuma memang baru sempat vaksin sekarang dan di Citos buka untuk vaksin. Terus pas aku lihat ada yang Pfizer, ya sudah, yang ini aja. Aku juga nggak ada komorbid, jadi milih Pfizer," tutur Mayang.
Mayang mengaku merasakan nyeri di tempat suntikan. Dia mengaku belum ada efek samping lain yang dialaminya.
"Sejauh ini sih belum, ya. Palingan tadi nyeri aja dikit. Tapi sampai sekarang alhamdulillah nggak gimana-gimana," jelas Mayang.
Peserta vaksinasi lainnya, Dion (29), menceritakan pengalamannya saat melakukan vaksinasi Pfizer. Dion mengaku memilih vaksin Pfizer karena efikasi yang dianggap tinggi.
"Baru pertama kali (divaksin) karena yang saya baca efektifnya itu lumayan tinggi, bisa sampe 95 persen. Kebetulan saya juga belum divaksin, ya sudah, saya pilih Pfizer," ucap Dion.