Anggota DPR Minta Vaksin Jadi Syarat Sekolah Tatap Muka

Anggota DPR Minta Vaksin Jadi Syarat Sekolah Tatap Muka

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 11:50 WIB
Mendikbud Nadiem Makariem melakukan rapat kerja dengan Komisi X DRI. Rapat tersebut membahas perkembangan program 1 juta PPPK Tahun 2021.
Rapat Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim bersama Komisi X DPR (Rengga Sencaya/detikcom)
Jakarta -

Kemendikbud-Ristek mulai merencanakan pembukaan belajar tatap muka di sekolah. Anggota Komisi X DPR Fraksi NasDem, Ratih Megasari, meminta vaksinasi menjadi syarat utama pembelajaran tatap muka itu dibuka.

"Saya usul agar tiap sekolah punya ceklis bahwa yang masuk itu adalah sekolah yang sudah divaksin untuk yang di atas 12 tahun yang sudah bisa vaksin," kata Ratih, dalam rapat kerja Komisi X bersama Mendikbud-Ristek, Rabu (25/8/2021).

Bukan hanya siswa, bahkan menurut Ratih, para orang tua siswa juga harus dipastikan sudah divaksinasi. Dengan begitu, ada jaminan siswa yang masuk sekolah sudah benar-benar terlindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang tuanya juga harus sudah divaksin karena kita tidak tahu kalau orang tuanya belum divaksin kan nggak ada jaminan ini anaknya sudah bersih atau belum. Jadi saya harap PTM ini dengan adanya ceklis vaksin bisa semakin memperketat bagi anak yang ingin masuk sekolah secara fisik," ujarnya.

"Ini juga saya harap bisa jadi motivasi tambahan agar ikut mendaftarkan diri untuk vaksin, jadi ini sangat peting diterapkan untuk sekolah-sekolah," lanjut Ratih.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, anggota Komisi X Fraksi Gerindra, Ali Zamroni, meminta Nadiem berkoordinasi dengan pemda yang wilayahnya sudah di level 3. Sebab, menurutnya, masih banyak pemda yang enggan membuka sekolah meski wilayahnya sudah berada di level 3.

"Pembelajaran tatap muka mohon untuk memonitor secara berkala dari Kemendikbud terhadap pemda-pemda yang sudah dinyatakan level 3. Karena dari data yang ada 60 persen lebih pemda belum bersedia walaupun sudah level 3," ujarnya.

Padahal, menurut Ali, di satu sisi, pembelajaran tatap muka ini sangat ditunggu-tunggu para siswa setelah. Dia berharap pemda yang berada di wilayah level 3 kompak memulai belajar tatap muka pada September.

"Ini sangat ditunggu-tunggu oleh para siswa sudah cukup jenuh, tapi pemdanya nih. Mohon lakukan monitoring secara berkala terkait hal itu, supaya harapan masyarakat bahwa September ini sudah mulai belajar tatap muka," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Saksikan video 'Nadiem: PPKM Level 1-3 Boleh Sekolah Tatap Muka, Vaksin Bukan Kriteria':

[Gambas:Video 20detik]



Nadiem Tegaskan Vaksinasi Bukan Kriteria Pembukaan Sekolah

Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menjelaskan bahwa kondisi yang mendukung pembukaan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah adalah level PPKM di setiap daerah. Nadiem mengatakan vaksinasi Corona bukanlah syarat untuk sekolah tatap muka.

"SKB 4 Menteri tidak pernah berubah kecuali satu saja, bahwa yang PPKM level 4, itu tidak boleh melakukan PTM, itu saja. Di level 1, 2, dan 3, di mana semakin banyak daerah yang turun dari 4 ke 3, apalagi di Jawa dan Bali karena angkanya sudah lumayan cepat turun. Untuk PPKM level 1, 2, dan 3 itu semuanya itu SKB 4 Menteri masih berlaku," kata Nadiem dalam raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan akun YouTube DPR, Senin (23/8/2021).

Dalam penjabarannya, Nadiem mengatakan lebih dari separuh sekolah di Tanah Air saat ini berada di daerah PPKM level 1 hingga 3. Angka tersebut, menurut Nadiem, akan membesar karena daerah yang mengalami PPKM level 4 akan segera turun.

"Jadi karena PPKM level 1, 2, dan 3 itu semuanya boleh melalukan PTM terbatas, sekitar 63% sekolah kita itu ada di level 1, 2, dan 3, dan angka 63% ini akan semakin membesar, karena banyak sekali daerah yang level 4 akan turun terutama di Jawa dan Bali, kalau di luar Jawa dan Bali lumayan masih meningkat," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads