Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution mengklaim sudah membayar gaji alias dana pemberdayaan masyarakat kepada bilal mayat di Kota Medan. Ketua paguyuban bilal mayat mengaku belum menerima pembayaran gaji itu.
"Sampai Selasa (24/8) sore belum," kata Ketua Paguyuban Bilal Mayat dan Penggali Kubur Kota Medan, Tusman, Rabu (25/8/2021).
Tusman mengatakan, dia bersama rekan sesama bilal mayat juga belum menerima gaji. Ada 8 bulan gaji yang belum dibayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah ambil sampel dua orang (bilal mayat) di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal, belum juga (menerima gaji)," tuturnya.
Tusman mengatakan, dia belum menerima gaji meski sudah terdaftar sebagai bilal mayat di Kota Medan. Dia berharap gaji semua bilal mayat di Kota Medan ini dapat dibayar.
"Masukkan data sudah. Kalau saya tidak dimasukkan pun (sebagai penerima gaji), saya tidak masalah. Kan yang kita perjuangkan ini bilal secara menyeluruh," jelasnya.
Bobby Bilang Gaji Sudah Dibayar
Sebelumnya Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim sudah membayar gaji kepada bilal mayat di Kota Medan. Gaji itu sudah dibayar meski sempat terkendala.
"Sudah, sudah kita bayarkan. Itu kemarin yang kita sampaikan karena ada terjadi perubahan untuk beberapa hal, termasuk usia, nah ini sudah perubahan dan sudah dibayarkan," kata Bobby Nasution kepada wartawan di DPRD Medan, Senin (23/8).
Bobby menyebut permasalahan pendataan menjadi kendala bagi petugas. Menurut Bobby, data yang masuk ke pihaknya belum mencapai target.
"Memang ini yang selalu menjadi permasalahan di semua lini yaitu apa pendataan. Yang masuk sama kami dari target yang kami anggarkan itu masih jauh yang kami targetkan sama yang ada datanya hari ini, masih jauh. Datanya kami masuk hanya beberapa ribu itu data yang dikumpulkan dari kewilayahan, nah datanya sudah masuk sudah kami bayarkan, mulai kemarin sudah dibayarkan, ditransfer langsung," sebut Bobby.
Bobby pun menegaskan bagi mereka yang datanya belum masuk. Petugas belum bisa membayarkan karena tidak ada nama dan nomor rekeningnya.
"Data yang belum masuk belum bisa kami transferkan karena nggak ada nama dan nomor rekeningnya. Kalau nggak ada datanya, ini yang kami sampaikan juga ayo datanya terus dikoordinasikan kepada stakeholder yang lain," sebut Bobby.
"Misalnya, salah satunya untuk Maghrib mengaji atau para ustaz dan ustazah inikan harus berkoordinasi dengan MUI juga, nah ini yang kami masih terus berkoordinasi untuk mendapatkan data yang valid yang bisa kami langsung akselerasi untuk masalah penyalurannya," ujar Bobby.
Lihat juga video 'AHY: Menyakitkan Jika Masukan-Pandangan Dianggap Bentuk Perlawanan':