Warga Lapor ke Komnas HAM
Warga yang dihajar TNI itu sempat berencana melaporkan kejadian tersebut. Laporan atas kejadian itu ditujukan ke polisi hingga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"Iya rencana mau melapor (ke polisi), masih dirunding sama keluarga," kata salah satu warga yang dihajar berinisial DI saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melapor juga ke Komnas HAM agar ditindaklanjuti. Saya sudah koordinasi dengan keluarga saya," imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut, DI sudah melakukan visum et repertum dan ditemukan luka di leher, jidat, dan kaki. DI mengaku juga punggungnya terasa sakit.
DI menuturkan, pihaknya sempat melakukan mediasi dengan Dandim 1606/Buleleng seusai kejadian di lokasi. Saat mediasi, Dandim 1606/Buleleng mengatakan bahwa tidak akan melaporkan karena sudah menjadi bagian dari risiko tugas.
"Harapan saya untuk oknum oknum yang sudah memukul saya cuma kesalahan saya tidak pakai masker, sampai dipukul, agar ditindaklanjuti lah," pintanya
"Pihak desa (juga) tidak terima, karena Dandim-nya arogan, marah-marah, dia tuh memberikan penjelasan kepada masyarakat bukan secara halus, tapi secara galak. Marah-marah," terangnya.
DI (24) menepis dia memukul Komandan Kodim (Dandim) 1606/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto. Dia mengaku tak melawan aparat TNI.
"Tidak ada (pemukulan kepada Dandim), orang saya tidak melawan. Saya di bawah, duduk," kata dia saat dihubungi, Selasa (24/8).