Komandan Kodim (Dandim) 1606/Buleleng akhirnya melaporkan warga Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, ke polisi. Pelaporan dilakukan usai warga tersebut memukul kepala Dandim saat pelaksanaan screening rapid test antigen di desa tersebut.
"Ya semalam kita sudah (melaporkan warga tersebut). Karena ternyata bukan saya sendiri yang dipukul lainnya," kata Dandim 1606/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto saat dihubungi detikcom, Selasa (24/8/2021).
Namun, setelah adanya pelaporan ke polisi, Windra mengaku menerima informasi bahwa pihak warga tersebut mau datang ke Kodim. Mereka akan datang hari ini ke Kodim 1606/Buleleng.
"Kita mau lihat (setelah mereka datang) bagaimana kelanjutannya. Sekarang katanya (mereka datang), informasinya sekarang mau ke Kodim," terang Windra.
Windra menegaskan, jika mereka mau bermediasi dan meminta maaf, pihaknya bakal menyelesaikan perkara tersebut secara damai. Menurutnya, sesama manusia bisa saling memaafkan.
"Ya namanya manusia kan kita saling memaafkan lah ya. Tapi cara mereka kemarin membuat video viral itu sepotong saja. Mudah-mudahan bisa berakhir baik itu," kata dia.
Lalu jika mereka bersedia meminta maaf apakah laporan akan dicabut? Windra mengatakan bahwa pihaknya bakal menyesuaikan.
"Ya kalau itu kita akan sesuaikan (laporannya), karena niat kita memang membantu masyarakat. Dibayangkan saja, kita lihat yang kegiatan (rapid test) antigen, mereka menolak melawan petugas kemudian melakukan pemukulan, kan seperti itu. Itulah sebenarnya yang kurang sesuailah," tuturnya.
"Kita kan sebagai warga negara yang baik harus mendukung pemerintah. Anggota saya memukul (warga itu) karena saya dipukul duluan. Jadi jangan memandang kesalahannya itu dari satu sisi saja," kata dia.
Sebelumnya, sebuah video menampilkan beberapa orang berseragam TNI yang memukul remaja viral di media sosial (medsos). Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Dua remaja itu dihajar anggota TNI lantaran sempat memukul kepala Dandim Buleleng dari belakang. Setelah remaja tersebut memukul Dandim, anggota TNI yang lain spontan menghajar keduanya.
Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra mengatakan peristiwa itu terjadi tiba-tiba. Dia mengatakan informasi di medsos hanya sepotong alias tidak utuh.
"Kepala saya dipukul dari belakang, kemudian saya bingung siapa yang mukul saya, nah saat itulah anggota yang ada di kanan kiri saya langsung spontan, karena dia tahu, dipukul lah orang itu (oleh anggota). Jadi yang di Instagram itu hanya sepotong dari versi mereka saja," terang Letkol Windra saat dihubungi detikcom, Senin (23/8).
(nvl/nvl)