Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta telah turun ke level 3. Pemprov DKI Jakarta mengkaji digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 50%.
"Bahkan dimungkinkan tatap muka untuk sekolah 50%. Namun demikian, kami belum memutuskan, masih kita pelajari, kaji, kapan DKI Jakarta siap melakukan tatap muka," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Kantor Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/8/2021).
Dia mengatakan Pemprov DKI tak akan tergesa-gesa menggelar sekolah tatap muka. Pemprov DKI ingin memastikan sekolah tatap muka tak menjadi munculnya klaster Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak boleh gegabah karena kita tau di banyak negara terjadi sekolah dibuka ternyata terjadi klaster baru di sekolah. Kita akan pelajari nanti Dinkes, Dinas Pendidikan dan lain-lain yang terkait akan mempelajari akan diputuskan," kata Riza.
Dia menambahkan, jika nantinya akan dilaksanakan PTM maka semua guru dan murid harus sudah tervaksin. Dia juga menargetkan jika vaksin terhadap guru dan anak-anak ditargetkan akan selesai bulan ini.
"Insyaallah selesai di bulan ini mudah-mudahan guru dan anak-anak yang masih belum (vaksin)," ungkapnya.
Diketahui, pemerintah menurunkan status sejumlah daerah dari PPKM level 4 menjadi PPKM level 3. Ada pula relaksasi aturan untuk sejumlah kegiatan.
Pengumuman penurunan level PPKM ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers virtual, Senin (23/8/2021). Daerah yang turun menjadi PPKM level 3 di antaranya Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya.
Jokowi juga memaparkan jumlah daerah yang turun level jadi PPKM level 3 maupun PPKM level 2 di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Dia mengatakan ada pelonggaran aturan melihat kondisi Corona yang menurun.
"Dengan melihat mulai membaiknya beberapa indikator, pemerintah akan mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian secara bertahap atas beberapa pembatasan masyarakat," ucap Jokowi.
(jbr/jbr)