Allah SWT mempunyai 99 Asmaul Husna atau 99 nama baik yang menjelaskan tentang kebesaran-Nya sebagai pemilik alam semesta. Salah satu nama baik Allah tersebut adalah Al Ahad.
Berikut tulisan Arab beserta artinya:
اَلاَحَدُ
Bacaan latin: Al Ahad
Artinya: Yang Maha Esa
Melansir dari buku yang bertajuk Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, Al Ahad artinya Yang Maha Esa. Hal ini mengandung makna bahwa Allah SWT itu tunggal, tidak beranak, juga tidak diperanakkan. Allah SWT tidak serupa dengan siapa pun.
Keesaan Allah SWT demikian murni sehingga Al Ahad yang menunjukkan sifat Allah hanya disebut satu kali dalam Al Quran dan hanya ditujukan kepada-Nya semata. Ayat Al Quran yang dimaksud adalah ayat pertama surat Al-Ikhlas.
Bukti keesaan Allah diterangkan secara jelas dalam surat Al Ikhlas yang berbunyi:
(1) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
(2) اللَّهُ الصَّمَدُ
(3) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
(4) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas: 1-4).
Pemaknaan Asmaul Husna Al Ahad ini tercermin dalam suatu kisah teladan dari Bilal bin Rabbah. Dilansir dari buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya karya Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj, Bilal bin Rabah adalah hamba sahaya dari Umayyah bin Khalaf, ketua dari Bani Zum'ah di kota Makkah.
Bilal masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW dengan sembunyi-sembunyi. Namun, pada akhirnya keislaman Bilal diketahui juga oleh Umayyah. Mengetahui hal tersebut Umayyah pun marah.
Kemudian, Umayyah menyiksa Bilal setiap hari dengan tujuan agar Bilal meninggalkan Islam. Selama disiksa pun dijawab dengan teguh oleh Bilal dengan meneriakkan Asmaul Husna Al Ahad,
"Ahad, Ahad! Hanya Allah yang Esa yang berhak disembah!"
Umayyah semakin marah mendengar itu. Hal tersebut yang membuat cambukan Bilal bertambah berpuluh-puluh kali, lalu diseret, dan dijemur di bawah teriknya matahari yang sangat panas.
Siksaan tersebut tidak lantas menggentarkan Bilal. Sebaliknya, dengan sabar Bilal terus menjawab,
"Ahad! Ahad!"
Hingga akhirnya Bilal berhasil dibebaskan oleh Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq RA. Kisah tersebut membuktikan bahwa Bilal benar-benar memaknai Asmaul Husna Al Ahad dalam dirinya bahwa Al Ahad artinya adalah Yang Maha Esa.
Tidak harus mencontoh kisah Bilal seperti di atas, meneladani makna Asmaul Husna Al Ahad ini dapat kita lakukan dengan cara mengamalkan kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (la-illaaha-illallaah) sebanyak 33 kali setiap selesai shalat fardhu. Semoga kita semua selalu mendapat perlindungan dari-Nya. Aamiin.
(rah/erd)