Kurang Partisipasi, Puskesmas Setiabudi Belum Berikan Vaksin Moderna ke Umum

Kurang Partisipasi, Puskesmas Setiabudi Belum Berikan Vaksin Moderna ke Umum

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 23 Agu 2021 10:54 WIB
Suasana Puskesmas Setiabudi hari ini, Senin (23/8/2021). (Foto: Firda/detikcom)
Suasana Puskesmas Setiabudi hari ini, Senin (23/8/2021). (Firda/detikcom)
Jakarta -

Puskesmas Setiabudi batal memberikan vaksin Moderna untuk masyarakat umum hari ini. Sebab, partisipasi masyarakat umum yang mendaftar vaksinasi Moderna di Puskesmas Setiabudi masih kurang.

"Untuk masyarakat umum kami sudah buka pendaftarannya dari minggu lalu, tapi data kami sampai hari Jumat kemarin hasil pemeriksaan kita baru ada dua orang penerima vaksinnya," ujar Kepala Puskesmas Setiabudi Gafar Hartatiyanto, di Puskesmas Setiabudi, Jakarta Pusat, Senin (23/8/2021).

Gafar menjelaskan, kurangnya partisipasi masyarakat umum itu menjadi masalah karena satu vial vaksin Moderna setara 14 dosis. Karena itu, pemberian vaksin Moderna untuk masyarakat umum masih ditunda hingga memenuhi kuota dosis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita satu vial itu bisa untuk 14 dosis. Kalau kita laksanakan hari ini untuk masyarakat umum hanya dua dosis itu kan sayang sisanya akan terbuang. Jadi masih kita lanjutkan lagi pendaftarannya," ujar Gafar.

Gafar pun menekankan pihaknya masih terus membuka pendaftaran vaksinasi Moderna. Namun, untuk hari ini, kata dia, vaksin Moderna masih akan diberikan untuk tenaga kesehatan.

ADVERTISEMENT

Vaksin Moderna mulai disediakan bagi masyarakat umum domisili DKI Jakarta, salah satunya di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Pelaksanaan vaksinasi Moderna dilakukan mulai hari ini.

Kapasitas vaksinasi Moderna kepada masyarakat umum di Puskesmas Kecamatan Setiabudi bisa mencapai sekitar 100 dosis per harinya. Nantinya, masyarakat umum yang dinyatakan layak menerima vaksin Moderna akan dihubungi oleh tim Puskesmas Setiabudi.

Indira (27), warga Cempaka Putih yang mendaftar vaksinasi Moderna mengatakan dirinya belum pernah mendapat vaksinasi lantaran memiliki penyakit. Dia sebelumnya tak diizinkan menerima vaksin Sinovac atau AstraZeneca.

"Alasan mendaftar karena saya mempunyai alergi/urticaria. Sebelumnya belum pernah vaksin karena problem. Karena saya tau vaksin Moderna ini aman untuk ibu hamil dan ibu menyusui, jadi saya lebih yakin untuk vaksin Moderna terkait kasus saya," kata Indira.

Dia menambahkan alasan dirinya mendaftar vaksinasi Moderna karena kurangnya informasi akurat dari fasyankes di sekitar tempat tinggalnya.

"Saya lihat list-list faskes yang menyediakan Moderna. Kebetulan saya sudah telepon juga tapi yang memberikan informasi jelas cuman di puskesmas Ini," katanya.

Puskesmas Setiabudi juga menyelenggarakan vaksinasi Moderna bagi para tenaga kesehatan (nakes). Salah satu nakes, Yasinia (35), datang ke Puskesmas Setiabudi untuk mendapat booster dari Vaksin Moderna.

"Iya ini untuk booster. Sebelumnya sudah vaksin dengan Sinovac dosis pertama bulan Maret, yang kedua bulan April," kata Yasinia

Menurutnya vaksin ketiga itu untuk melindungi diri saat bertugas menangani pasien-pasien Covid-19.

"Jadi kalau memang yang awal untuk tenaga kesehatan kan diberikannya Sinovac. Setelah 3-6 bulan itu antibodinya semakin berkurang jadi lebih baik kita booster kembali dengan vaksin yang hadir di indonesia yaitu Moderna," kata dia.

Sebagaimana diketahui, penerima vaksin Moderna berbeda dengan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac. Penerima Vaksin Moderna memiliki kriteria khusus, antara lain memiliki komorbid berat (penyakit penyerta berat), autoimun, dan ibu hamil yang mengandung lebih dari 12 minggu dan belum pernah menerima vaksin.

(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads