PPNI Harap Nakes Bisa Turun Langsung Edukasi Warga soal Bahaya COVID

PPNI Harap Nakes Bisa Turun Langsung Edukasi Warga soal Bahaya COVID

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Sabtu, 21 Agu 2021 13:45 WIB
Poster
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah berbicara mengenai tantangan yang dialami PPNI dalam mengedukasi masyarakat tentang COVID-19. PPNI berharap pemerintah daerah memberdayakan tenaga kesehatan (nakes) untuk mengedukasi masyarakat.

"Persoalan pandemi ini ada juga di hulu. Satu tahun setengah ini kita mengalami pandemi ini. Dalam berbagai dialog kami, masih ada tantangan kita itu edukasi kepada masyarakat. Masa satu tahun setengah itu kita nggak selesai sama edukasi. Artinya, kita nggak punya platform melakukan edukasi prefentif dan promotif kepada masyarakat," kata Harif dalam diskusi virtual bertajuk 'Suara Nakes untuk Indonesia', Sabtu (21/8/2021).

Harif menilai informasi terkait COVID-19 yang disampaikan melalui media masih sangat kurang. Menurut Harif, peran tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman secara langsung kepada masyarakat mengenai penanganan COVID-19 sangat diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya tahu bahwa seolah-olah, kalau sudah memberikan informasi di media, di flayer, itu sudah teredukasi. Padahal edukasi itu output-nya perubahan perilaku, sehingga harus betul-betul ada orang yang menetap terus-menerus bersama masyarakat untuk memberikan dan berdiskusi tentang penanganan pandemi ini dari aspek kemampuan masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kurangnya informasi masyarakat, dia berharap tenaga kesehatan dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat secara langsung. Menurutnya, hal itu akan efektif.

ADVERTISEMENT

"Kita berharap tenaga kesehatan diberdayakan di tingkat lurah untuk bisa tadi memberikan sebuah nuansa yang lain, untuk memberikan edukasi masyarakat perubahan perilaku hidup sehat, untuk bisa mereka bertahan pada pandemi-pandemi yang lain. Itu sebenarnya sorotan kami," sambungnya.

Sementara itu, Ketum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmin sepakat dengan Harif. Menurutnya, kehadiran nakes secara langsung di tengah pandemi COVID-19 sangat diperlukan oleh masyarakat.

"Untuk promotif bagaimana kita memberikan edukasi. Nggak bisa sekilas-sekilas muncul, itu harus berulang-ulang dan kita juga harus ada di tengah masyarakat untuk melakukan pemantauan," kata Emi.

Emi mencontohkan peran bidan yang dulu sangat dirasakan di setiap desa dalam membantu penanganan ibu hamil. Namun, kata Emi, sekarang bidan sudah tidak lagi masuk dalam program desa.

"Bagaimana intensitasnya, apalagi dulu kita kenal setiap desa ada bidan, sekarang nggak ada lagi, malah nggak masuk di program," imbuhnya.

Simak video 'Ketum PPNI: Perawat yang Terlibat Vaksinator Tak Dibayar':

[Gambas:Video 20detik]



(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads