"Kita berharap, rakyat Indonesia tidak perlu mengikuti kelompok Taliban yang terpapar oleh terorisme internasional Al Qaeda dan ISIS," ujar Tamliha kepada wartawan, Jumat (20/8/2021).
Tamliha kemudian bicara soal mazhab atau aliran dalam agama Islam yang dianut Taliban. Dia menyebut mazhab yang dianut Taliban berbeda dengan mayoritas umat Islam di Indonesia.
"Isu Taliban dan Afganistan merupakan trending topic internasional. Kelompok Taliban di Afganistan merupakan salah satu faksi yang ada di Afganistan, setiap faksi pastilah memiliki ideologi. Jika kita pahami pendapat dari para ahli, Taliban mengikuti mazhab Imam Hanafi dan Ajarannya adalah Al Maturidi," kata Tamliha.
"Berbeda dengan mayoritas Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama mengikuti Mazhab Syafi'i, namun baik mazhab Syafi'i ataupun Hanafi keduanya adalah aliran Islam Sunni yang rahmatan lil'alamin dan masuk kategori Islam moderat," sambungnya.
Dia pun berharap umat Islam tidak menyebut Taliban sebagai kelompok Islam radikal. Dia menilai banyak orang yang kerap memandang Taliban radikal karena berkaitan dengan Osama bin Laden.
"Sehingga umat Islam Indonesia jangan terperangkap oleh kelompok neoliberalisme yang mengesankan Taliban adalah Kelompok Islam yang radikal. Orang sering memandang Taliban radikal ketika Taliban terkesan 'melindungi' Osama bin Laden (pelaku teroris yang paling dicari oleh Amerika)," tuturnya.
Tamliha berharap bila Taliban membentuk pemerintahan diharapkan justru dapat ikut membasmi pelaku terorisme.
"Kita berharap jika Taliban telah membentuk pemerintahannya, mereka diharapkan terlibat dalam membasmi pelaku terorisme, baik Al Qaeda maupun ISIS sehingga wajah Islam yang moderat bisa tercitra bagi Taliban," ucapnya.
Sebelumnya, Boy meminta masyarakat Indonesia bijak dan tetap sadar bahwa apa yang terjadi di Afghanistan tersebut merupakan persoalan dalam negeri. Dia menekankan masalah pergerakan yang terjadi di Afghanistan adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi di Indonesia.
"Tentunya kita harus hati-hati dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di Afganistan, yang dilanda konflik berkepanjangan itu. Jangan sampai masyarakat salah bersimpati, karena berdasarkan pemantauan kami ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggalang simpatisan atas isu Taliban. Ini sedang kita cermati," kata Boy.
Simak video 'KBRI Kabul Dipindah, Indonesia Pantau Afghanistan dari Islamabad Pakistan':
(dwia/haf)