Sederet Kekejian Taliban di Awal Kuasai Afghanistan

Round-Up

Sederet Kekejian Taliban di Awal Kuasai Afghanistan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 21:04 WIB
Taliban Bunuh Keluarga Jurnalis DW di Afganistan
Pasukan Taliban di Afghanistan (Foto: DW (News)
Jakarta -

Taliban berhasil menguasai Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri. Di awal kekuasaannya Taliban melakukan sejumlah tindakan keji.

Kekejian pertama yang dilakukan Taliban adalah membunuh keluarga jurnalis. Kekejian lainnya adalah membunuh eks ISIS hingga membunuh wanita yang keluar rumah tanpa burqa.

Berikut rangkuman kekejian Taliban:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bunuh Keluarga Jurnalis

Peristiwa pembunuhan anggota keluarga jurnalis itu terjadi saat Taliban sedang melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah untuk mencoba menemukan jurnalis tersebut. Sang jurnalis diketahui saat ini bekerja di Jerman.

Sementara itu, anggota keluarga lainnya dilaporkan berhasil melarikan diri. Direktur Jenderal DW, Peter Limbourg, mengecam keras aksi tersebut dan meminta pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan.

ADVERTISEMENT

"Pembunuhan kerabat dekat salah satu editor kami oleh Taliban kemarin sungguh tragis, dan membuktikan bahaya akut mengancam semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afganistan. Jelas bahwa Taliban sudah melakukan serangan terorganisir memburu para jurnalis, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi lain. Kita kehabisan waktu!" kata dia seperti dilansir Deutsche Welle (DW), Jumat (20/8/2021).

Dalam beberapa waktu terakhir, Taliban telah menggerebek setidaknya tiga rumah jurnalis DW. Selain itu, Nematullah Hemat dari stasiun televisi swasta Ghargasht TV diyakini telah diculik oleh Taliban, dan Toofan Omar, kepala stasiun radio swasta Paktia Ghag Radio, menurut pejabat pemerintah, diburu dan ditembak mati oleh kelompok Taliban.

Eksekusi Mati Bekas Pemimpin ISIS

Taliban juga melakukan tindakan keras kepada rivalnya. Taliban dilaporkan telah mengeksekusi mati bekas kepala kelompok ISIS di Asia Selatan, Omar Khorasani.

Khorasani selama setahun ini mendekam di penjara di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Menurut laporan Wall Street Journal dan The Week, Jumat (20/8), Khorasani, juga dikenal sebagai Mawlawi Ziya ul-Haq, dibawa dari penjara pemerintah Afghanistan dan dieksekusi mati.

Khorasani ditangkap oleh pasukan keamanan Afghanistan dalam sebuah operasi pada Mei 2020 lalu. Khorasani tadinya memimpin operasi kelompok ISIS di Asia Selatan, tetapi telah diganti pada saat penangkapannya.

Menurut laporan-laporan media, Khorasani dibunuh di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul. Sumber-sumber keluarganya menyebut bahwa Taliban telah membunuh dia. Khorasani telah dimakamkan di kampung halamannya di Kunar pada 17 Agustus lalu.

Taliban Buru Warga Afghanistan yang Bantu AS

Berdasarkan dokumen PBB, Taliban memburu warga Afghanistan yang pernah bekerja dengan pasukan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dokumen rahasia itu diterbitkan oleh Norwegian Centre for Global Analyses, yang memberikan informasi intelijen kepada PBB.

"Taliban menangkap, atau mengancam membunuh, atau menangkap anggota keluarga atau individu yang menjadi sasaran kecuali mereka menyerahkan diri kepada Taliban," tulis dokumen yang telah dilihat BBC.

Dokumen itu menyebutkan mereka yang menghadapi risiko adalah yang memiliki posisi di militer, kepolisian dan unit investigasi.

"Taliban telah mengidentifikasi individu-individu sebelum mengambil alih semua kota-kota besar," tulis dokumen itu.

Dokumen itu juga menyebutkan para milisi Taliban menyaring individu-individu dan mengizinkan evakuasi sebagian personel asing dari bandara Kabul, namun situasi di bandara masih tetap "kacau."

Tangkap Gubernur Perempuan di Afghanistan

Kekejian selanjutnya yang dilakukan Taliban adalah menangkap Salima Mazari, salah satu dari sedikit gubernur perempuan di Afghanistan. Hingga kini, belum ada informasi terkait keberadaan Salima Mazari.

Dilansir dari Insider, Jumat (20/8), ditangkapnya Salima Mazari juga disampaikan jurnalis TV di Afghanistan, Nadia Momand. Melalui akun Twitter-nya, pada Rabu (18/8) lalu, Momand menyampaikan bahwa Taliban dilaporkan telah menangkap Salima Mazari. Momand pun menyerukan pembebasannya.

Dilansir India Today, Salima Mazari dilaporkan ditangkap usai Taliban menguasai seluruh negara dan kepemimpinan Afghanistan, serta Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu.

Salima Mazari (40), merupakan Gubernur Charkint di Afghanistan bagian utara, yang berpenduduk lebih dari 30 ribu orang. Dalam laporan The Guardian, Salima Mazari dikenal sebagai sosok yang merekrut dan melatih militan untuk memerangi Taliban sejak 2019.

"Kadang-kadang saya di kantor di Charkint, dan di lain waktu saya harus mengambil senjata dan bergabung dalam pertempuran," katanya kepada The Guardian.


Taliban Dikabarkan Bunuh Wanita yang Tak Pakai Burqa

Seorang wanita Afghanistan dilaporkan telah dibunuh oleh kelompok Taliban. Pembunuhan terjadi setelah wanita itu kedapatan muncul di depan umum tanpa mengenakan burqa.

Sejumlah media asing, salah satunya Fox News dan Sky News melaporkan insiden itu. Laporan itu juga didukung oleh foto yang menunjukkan wanita itu bersimbah darah setelah dia ditembak mati di provinsi Takhar di timur laut Afghanistan.

Foto wanita tersebut dipublikasi Fox News pada Rabu (18/8) waktu setempat, hari ketika Taliban yang kembali menguasai Afghanistan, berjanji akan menghormati hak-hak kaum perempuan.

Media tersebut melaporkan wanita itu telah dibunuh di Taloqan, provinsi Takhar, karena dia meninggalkan rumahnya tanpa mengenakan burqa.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads