"Hari ini kita adakan upacara apresiasi kepada relawan. Relawan ini sudah membantu tahap pertama Vaksinasi Merdeka. Ini sangat luar biasa dan patut diapresiasi karena atas kerelaan mereka dengan ikhlas membantu terselenggaranya vaksinasi," ujar Kapolres Metro Jakpus Kombes Hengki Haryadi di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (20/8/2021).
Dia menilai pelaksanaan Vaksinasi Merdeka berjalan optimal. Namun kasus COVID-19 di Jakarta masih fluktuatif sehingga edukasi vaksinasi kepada masyarakat masih diperlukan.
"Dibandingkan Amerika Serikat, DKI Jakarta itu kasus positifnya masih naik-turun. Artinya, kita perlu vaksinasi agar terciptanya herd immunity. Masyarakat juga perlu mengurangi mobilitas dan menjalani protokol kesehatan," katanya.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, sambung Hengki, TNI-Polri memiliki vaksin yang cukup banyak. Sayangnya, jumlah tenaga kesehatan (nakes) masih minim. Karena itulah, kepolisian menggandeng Yayasan Tunas Bangkit Nusantara agar jumlah relawan nakes memadai.
"Alhamdulillah, karena ada bantuan, semuanya terasa ringan. Kami ucapkan terima kasih," tuturnya.
Polres Jakpus mencatat ada 190 persen warga di wilayah Jakarta Pusat yang sudah divaksinasi.
"Ada hampir 190 persen yang sudah divaksin, tapi dicek di NIK hanya separuhnya. Pas kita break down lagi, ternyata masyarakat yang sudah meninggal masih masuk datanya, yang pindah ke LN juga masih masuk data. Padahal data riilnya itu hanya 38 ribu saja yang belum divaksinasi," jelasnya.
1.100 Relawan Vaksinasi
Program Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil di wilayah Jakarta Pusat terlaksana dengan menggandeng 1.100 relawan dari Yayasan Tunas Bangkit Nusantara.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Dwi Teguh Nugroho, yang merupakan perwakilan Tunas Bangkit Nusantara, menyatakan banyak dokter spesialis yang terlibat dalam pelaksanaan Vaksinasi Merdeka. Setidaknya, kata dia, ada 1.100 nakes yang terlibat menjadi relawan.
"Kami juga membantu 50 ribu masyarakat untuk vaksinasi. Bantuan dari kami hanya memenuhi kebutuhan dari nakes. Sedangkan untuk alat kesehatan, kami bergerak untuk melakukan donasi. Banyak donasi yang datang melalui APD, dari Polri melalui Polres Jakarta Pusat juga menyediakan," kata Dwi.
Sementara itu, salah satu relawan yang mendapatkan piagam penghargaan dari Polres Metro Jakarta Pusat, Rendy, menyebutkan senang bisa berpartisipasi dalam program ini. Dia pun berharap pandemi COVID-19 di Indonesia bisa berakhir agar masyarakat bisa kembali beraktivitas.
"Ya senang banget karena kita sebagai relawan pertama cuma biasa-biasa saja, terus dapat piagam penghargaan. Jadi ya senang. Harapannya semoga pandemi bisa cepat berakhir," kata Rendy.
Selama menjadi relawan, dia pun menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah mencari pasien untuk divaksinasi secara door to door.
Kepada masyarakat, dia meminta untuk segera divaksin. Rendy turut mendorong masyarakat agar tidak takut untuk disuntik vaksin.
"Masyarakat jangan takut divaksinasi karena vaksin itu aman, halal, dan juga nggak berat," pungkasnya. (mea/mea)