Banyak tiang yang berjajar di sepanjang Jl Erha, Cinere, Depok, dekat pintu masuk Tol Brigif. Setidaknya ada sekitar 10 tiang yang berdiri memakan badan jalan.
Posisi tiang berada di atas cor-coran beton jalan. Beton itu adalah bagian dari pelebaran jalan. Sementara itu, bagian jalan yang lama berupa aspal. Bisa disebut, tiang-tiang itu kini berada di bagian badan jalan sebelah sisi.
Sore ini, lalu lintas di Jl Erha terpantau lancar. Jalanan didominasi oleh pengguna sepeda motor. Mereka melintas menggunakan helm serta menggunakan masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak antara tiang satu dan tiang lainnya cukup dekat. Jika pengendara melaju di bagian lama jalan, yang berupa aspal, mereka tidak perlu menghindari tiang-tiang yang berjejer di Jl Erha sepanjang kurang-lebih 300 meter.
Jl Erha adalah jalan yang menghubungkan Jl Cinere Raya dengan pintu Tol Brigif. Tiang-tiang yang mengarah ke Cinere Raya atau Andara lebih menjorok ke tengah jalan dibanding tiang yang mengarah ke Tol Brigif.
Seperti di dekat warung nasi Erha Brebes. Di situ, tiang menjorok ke jalan sehingga perlu perhatian dari pengendara motor.
![]() |
Saat mobil mengakses titik ini, pengendara motor cenderung mengalah. Mereka memilih minggir agar mobil bisa mendahului. Namun, jika jalanan sedang lengang, pengendara motor bisa leluasa mengakses jalan.
Sedangkan saat lalu lintas sedang ramai, banyak pengendara motor yang menurunkan kecepatannya. Sembari menginjak rem, mereka melintasi jalan dengan penuh kehati-hatian. Mereka pun tampak menjaga keseimbangan serta menjaga jarak dengan pesepeda motor lainnya.
![]() |
Tiang lainnya yang cukup membahayakan adalah di perempatan jalan. Meski tidak berjajar, posisi tiang ada di tengah jalan, sehingga pengendara yang melintas dari sisi kanan maupun kiri perlu berhati-hati agar tidak terjadi tabrakan.
Posisi tiang yang terletak di dekat warung nasi Pemalang ini rupanya juga menjadi sorotan warga. Karena kondisinya di tengah jalan, pengendara harus bergantian mengakses jalan ini. Pengendara tidak bisa saling serobot ataupun mendahului. Kendati demikian, di sini ada pula barier berwarna oranye terpasang di depan tiang. Barier ini diyakini sebagai penanda agar pengendara melihat keberadaan tiang.
![]() |
"Iya yang bahayanya itu yang mengarah ke sini (Andara). Karena kan posisi tiang deket-deketan, makanya banyak motor yang nabrak," ujar warga Cinere yang sekaligus penjaga warung, Linda (57), saat detikcom temui di lokasi, Kamis (19/8/2021).
Jl Erha Rawan Kecelakaan. Simak di halaman selanjutnya.
Rawan Kecelakaan
Warga Cinere bernama Sayuti (48) menyebut warga resah dan khawatir terhadap tiang di tengah Jl Erha. Jumlah tiang yang berjejer cukup banyak sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Kalau ditanya ganggu apa nggak, ya jelas ganggu, ya. Karena kan posisi jalan udah kecil, terus tiang juga banyak dan makan jalanan gitu. Kita juga kalau berkendara mau lewat pasti susah dan ya harus hati-hati. Nggak bisa gitu meleng sebentar," ujar Sayuti saat detikcom temui di lokasi, Kamis (19/8/2021).
Ibu rumah tangga itu juga menambahkan, masyarakat berharap pemerintah memperhatikan kondisi tiang di sekitar jalanan. Ia tak ingin keselamatan warga terancam karena hal sepele.
"Ya semoga bisa diperbaiki. Kasihan warga karena ya kehambat kan kalau jalan juga," katanya.
Senada, Linda (57), yang merupakan pemilik warung, menambahkan banyak pengendara motor yang menabrak tiang tersebut. Terbaru, kata Linda, ada pengendara motor yang menabrak tiang kemarin malam. Pengendara mengalami luka ringan di bagian depan kepala.
Seringnya pengendara menabrak tiang disinyalir karena penerangan yang minim. Di sisi lain, Linda menyebutkan pengendara juga lelah dan dalam keadaan mengantuk. Tiang yang berdiri tunggal disebut banyak ditabrak oleh pengendara. "Ya wajar banyak yang nggak lihat kalau malam," tutur Linda.