Pentingnya Soliditas dan Kemandirian Bangsa dalam Hadapi Pandemi

Pentingnya Soliditas dan Kemandirian Bangsa dalam Hadapi Pandemi

Erika Dyah - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 10:50 WIB
Edukasi masyarakat tentang protokol kesehatan mengenai bahaya COVID-19 lewat mural terus dilakukan. Namun kasus COVID-19 di Indonesia telah menembus angka 1 juta.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menilai pandemi COVID-19 jadi momentum yang menguji, mengajarkan, dan mengasah rakyat Indonesia. Menurutnya, kondisi saat ini merupakan pelajaran penting bagi semua elemen di Indonesia untuk memperkuat kepublikan kemandirian, dan mempererat soliditas bangsa.

Saat menjadi keynote speaker dalam acara Renungan HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada Rabu (18/8), Pratikno menjelaskan pembelajaran dari pandemi COVID-19 yakni meneguhkan kepublikan bangsa Indonesia yang sangat jauh lebih penting dari urusan keprivatan atau pribadi. Ia mengatakan, ungkapan 'No-one is safe until everyone is safe' sangat tepat untuk memperjelas pentingnya kepublikan.

Dalam konteks Indonesia, lanjutnya, komitmen kepublikan itu ditunjukkan dengan perlunya gotong royong, semangat koperasi, dan berbagai hal lainnya yang digerakkan secara bersama-sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisa lagi mengatasi pandemi dengan hanya mengandalkan langkah-langkah privat atau pribadi," kata Pratikno dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).

Ia pun menekankan pandemi COVID-19 memberi pelajaran pentingnya kemandirian bangsa. Pratikno menilai kondisi krisis ini mengharuskan setiap bangsa di dunia untuk mampu mengatasi persoalan pangan, obat-obatan, dan vaksin.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Pratikno, Ketua Umum Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Idonesia (IKA PMII), Ahmad Muqowam mengatakan sepakat dengan pentingnya kebersamaan seluruh elemen bangsa agar dapat mengatasi kondisi pandemi. Untuk itu, ia mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam menggerakkan pemerintahan pusat dan daerah beserta segenap elemen masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah menyampaikan alumni Kelompok Cipayung mendukung pemerintahan Joko Widodo untuk mengambil segala langkah terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo mempunyai basis legalitas dan legitimasi yang kuat untuk melakukan segala hal yang terbaik dalam melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia. Termasuk dari bahaya dan ancaman pandemi COVID-19. Sebab, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi politik hukum bangsa Indonesia.

"Inilah momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa jiwa gotong royong sebagai intisari dari Pancasila sebagai ideologi yang hidup dan bekerja di tengah bangsanya sendiri," ujar Ahmad Basarah.

Sebagai informasi, kegiatan ini digelar oleh organisasi alumni Kelompok Cipayung yang juga dihadiri oleh pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung dan para Pimpinan Nasional Forum Alumni Kelompok Cipayung yang terdiri dari Korps Alumni HMI (KAHMI), Ikatan Alumni PMII (IKA PMII), Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI), Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Forkoma PMKRI) dan Perkumpulan Senior GMKI (PS GMKI).

Dalam kegiatan ini, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Viva Yoga Mauladi dan Ketua Umum Forkoma PMKRI, Hermawi Taslim turut mengapresiasi pandangan yang disampaikan Pratikno terkait soliditas dan kemandirian bangsa.

Sebab hal tersebut menunjukkan pentingnya kedaulatan bangsa Indonesia, sehingga bisa mengatasi berbagai persoalan di dalam negeri. Menurut mereka, semangat soliditas itu sudah ditumbuhkan dalam semua organisasi Kelompok Cipayung yang dideklarasikan pada 22 Januari 1972.

Ketua Umum PNPS GMKI, Febri Calvin Tetelepta pun menegaskan bahwa Kelompok Cipayung menjadi salah satu bagian penting di Indonesia dalam memperkuat soliditas. Hal itu terlihat dengan jelas dalam sikap dan tindakan yang sudah dilakukan pemerintahan Joko Widodo.

Pada kesempatan yang sama, Mantan Ketua Umum PB HMI yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Akbar Tanjung menegaskan bahwa Kelompok Cipayung sebagai miniatur Indonesia hendaknya senantiasa tetap dalam koridor dan semangat Indonesia yang dicita-citakan.

"Semangat Kelompok Cipayung senantiasa tetap dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus serta menjadi cerminan dari semua elemen bangsa Indonesia," pungkasnya.

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads