Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan akan membangun sistem komunikasi maritim stasiun peringatan dini di Asahan.
Hal tersebut setelah Pemerintah Kabupaten Asahan dan Bakamla RI sepakat melakukan kerja sama serta melakukan survei di lahan pembangunan di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
"Pemerintah Kabupaten Asahan telah menyiapkan lahan yang terletak di Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut seluas 6.000 m2 untuk dibangun sistem komunikasi maritim stasiun peringatan dini Bakamla RI," kata Bupati Asahan H Surya di sela kunjungan survei mereka bersama Kasubdit Jaringan Bakamla RI Kolonel Bakamla, Suhardi, pada Rabu (18/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surya menambahkan, adanya stasiun Bakamla akan memberikan dampak kepada masyarakat nelayan khususnya di Asahan dalam rangka peningkatan hasil tangkapan laut.
"Pemkab Asahan sangat antusias terhadap kerjasama ini, rencana Bakamla menjadikan daerah di Asahan sebagai lokasi pembangunan stasiun sistem komunikasi," ujarnya.
Suhardi menjelaskan bahwa pembangunan stasiun peringatan dini tersebut merupakan tugas dan fungsi Bakamla RI sebagai institusi penyelenggara patroli keamanan dan keselamatan laut.
Bakamla memerlukan tempat berlabuh alat utama sistem keamanan laut (alutsiskamla), yakni kapal patroli di seluruh wilayah Indonesia dengan prioritas di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus, yaitu wilayah perbatasan langsung dengan negara tetangga, termasuk di Asahan.
Simak juga 'Bakamla: Laut Natuna Utara Paling Rawan Illegal Fishing':
(isa/isa)