Satgas COVID-19 menyampaikan kasus COVID-19 di Indonesia mulai melandai. Kasus COVID-19 turun selama empat minggu berturut-turut.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Selasa (17/8/2021). Wiku awalnya berbicara mengenai berbagai dinamika yang dihadapi menuju puncak kasus COVID-19 kedua.
"Berbagai dinamika telah kita hadapi bersama, seperti antisipasi lonjakan kasus pada masa Idul Fitri, upaya pencegahan varian dari luar negeri, usaha menekan mobilitas penduduk, fluktuasi daya juang dalam mempertahankan kedisiplinan protokol kesehatan, strategi vaksinasi, serta peran dan respons pemerintah daerah dalam koridor PPKM, yang juga diwarnai dengan berbagai mutasi dari COVID-19 itu sendiri," kata Wiku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinamika itu, sambung Wiku, membawa Indonesia ke lonjakan jumlah kasus COVID-19 yang signifikan. Indonesia mencatatkan puncak kasus COVID-19 kedua di angka 349.308 kasus.
"Atau meningkat 92,5 persen dari titik terendah. Kumlah kasus puncak kedua ini mencapai empat kali lipat dari puncak pertama dan dicapai dalam kurun waktu satu setengah kali lebih cepat dibanding puncak pertama, yaitu 9 minggu, sedangkan puncak pertama membutuhkan waktu 13 minggu," ujar Wiku.
![]() |
Pemerintah pun merespons lonjakan kasus COVID-19 itu dengan sejumlah kebijakan, mulai PPKM darurat, PPKM mikro, hingga PPKM level 1-4.
"Perubahan kebijakan ini kembali menuntut kita untuk berjuang mengorbankan berbagai hal demi menghindari kenaikan kasus terus terjadi. Dan berkat sinergi dari seluruh lapisan masyarakat, hingga minggu lalu kasus positif nasional mingguan telah mengalami penurunan selama empat minggu berturut-turut atau turun sebesar 41,6 persen dari puncak kedua," ujar Wiku.
Wiku menyambut baik penurunan kasus ini. Meski demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
(knv/gbr)