Wagub Sumbar Bangga Puan Berbaju Bundo Kanduang Bacakan Teks Proklamasi

Jeka Kampai - detikNews
Selasa, 17 Agu 2021 11:35 WIB
Padang - Ketua DPR RI Puan Maharani mengenakan pakaian adat Minang saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dalam HUT RI ke-76. Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengaku bangga dan menyebut Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut.

"Bu Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut," kata Audy kepada detikcom, Selasa (17/8/2021).

Ia yakin Puan Maharani sangat bangga mengenakan busana Minang karena punya garis keturunan dari Minangkabau. Kebanggaan yang sama juga dirasakan masyarakat Sumatera Barat.

"Pasti bangga juga beliau mengenakan itu. Begitupun juga dengan kami di Sumatera Barat. Luar biasa ya," katanya.

"Memang setahu kami beliau ada keturunan Minang. Mencerminkan kampung beliau," tambah dia.

Puan memakai baju adat dari Minangkabau. Baju adat ini disebut sebagai baju adat Bundo Kanduang, Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Dia memakai baju kurung berwarna krem. Baju ini disebut sebagai baju batabue (baju bertabur) yang terbuat dari sulaman benang emas yang menjadi simbol kekayaan alam Sumatera Barat.

Puan juga melengkapinya dengan tingkuluak atau penutup kepala perempuan yang berbentuk seperti rumah gadang. Tingkuluak yang dipilihnya berwarna merah dengan motif kotak-kotak. Di bagian tengahnya terdapat hiasan berwarna keemasan yang senada dengan warna busananya. Di bahunya tersampir kain songket kotak-kotak merah dan emas.

Bupati Tanah Datar Sumbar Apresiasi Puan Maharani

Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, Eka Putra mengapreasi pakaian yang dikenakan Puan Maharani saat membacakan Teks Proklamasi. Menurut Eka, tutup kepala yang dipakai Puan merupakan salah satu pakaian adat di daerah yang dipimpinnya itu.

"Khusus tutup kepala itu adalah tingkuluak balenggek, khas Lintau, Tanah Datar," ujar Eka Putra kepada wartawan.

"Mbak Puan itu berdarah Minang, ayahnya berasal dari Nagari Sabu, Tanah Datar. Bisa jadi, itu adalah bentuk ikatan emosional beliau dengan Tanah Datar. Wajar beliau memakai pakaian Tanah Datar," lanjut Eka.

Di sisi lain, menurut Eka, dipakainya tingkuluak balenggek oleh Puan Maharani telah membantu mempromosikan pakaian adat Tanah Datar.

"Terimakasih dan semoga hal ini membuat pakaian adat yang ada di Tanah Datar bisa dilestarikan dan semakin dikenal," ujarnya.






(gbr/gbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork