Mantan petinggi Partai Golkar, Sahruji, ditunjuk menjadi Plt Ketua DPC PPP Cilegon. Dia sudah tak jadi pengurus Golkar Cilegon sejak eks Cawalkot Ratu Ati Marliati menjabat Ketua DPD Golkar Cilegon.
Sahruji sebelumnya pernah pernah menjabat Wakil Ketua I. Saat Pilwalkot 2020, Sahruji mendukung pasangan Iye-Awab. Akibat pilihan politiknya tersebut, DPD II Golkar Cilegon agar mengusulkan agar Sahruji dipecat sebagai kader.
"Dulu saya menjadi kader partai 25 tahun, saya pengurus Golkar, saya kan udah dipecat. Maka itu saya sudah diberhentikan dari pengurus dan Golkar sudah punya kepengurusan baru, saya boleh dong menentukan pilihan saya," kata Sahruji kepada wartawan, Senin (16/8/2021).
Menurutnya, sebelum Musda Golkar Cilegon yang memilih Ratu Ati Marliati sebagai Ketua DPD II, dia sudah dipecat sebagai pengurus partai. Namun statusnya hingga kini masih kader Golkar lantaran dia belum menerima SK pemecatan sebagai kader yang dikeluarkan oleh DPP.
"Saya sebelum Musda itu sudah diberhentikan sebagai pengurus, bukan sebagai kader. Kalau soal saya masih berstatus kader silakan tanya ke pengurus Golkar," kata dia.
Dia mengaku belum menerima surat pemecatan sebagai kader Golkar. Namun Sahruji sudah menganggap dia bukan kader Golkar.
"Nggak nerima surat pemecatan, siapa sih saya di Golkar, cukup ngomong sama media saja sudah diberhentikan cukup lah," katanya.
Sahruji dikenal sebagai politisi senior Golkar di Cilegon. Dia juga dikenal punya basis massa di wilayah Kecamatan Pulomerak. Pada Pilwakot 2020, dia didapuk menjadi Ketua tim pemenangan Iye-Awab yang menjadi rival petahana Ati Marliati-Sokhidin.
Tak lama kemudian, Pilwalkot 2021 usai dan Helldy-Sanuji terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Endang Effendi yang tak lain anak kandung Sahruji diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Cilegon.
"Hari ini saya ditunjuk jadi Plt Ketua DPC PPP, akan kita bawa kalau saya terpilih sampai ketua definitif akan masuk 3 besar jajaran partai pemenang Pemilu di Cilegon," kata dia.
(idn/idn)