Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa indikator kematian tidak dikeluarkan secara permanen dalam evaluasi level PPKM di Jawa dan Bali. Data indikator itu hanya tengah diperbaiki.
"Terkiat indikator kematian saya perlu tegaskan bahwa kita tidak mengeluarkan indikator kematian secara permanen dalam evaluasi level PPKM Jawa dan Bali, sama sekali tidak. Kami sedang mengharmonisasi data ini," kata Luhut dalam konferensi pers disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021).
Dia menyebut saat ini data indikator kematian tengah dalam sejumlah perbaikan. Menurutnya, sekitar minggu depan data itu akan bisa kembali diumumkan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indikator kematian ini dikeluarkan sementara sejak minggu lalu untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. Terutama dalam hal pelaporan, sehingga akurasi bisa lebih baik," ucap Luhut.
Luhut mengambil contoh data yang tercatat salah pada 10 Agustus 2021. Dalam data itu, kata Luhut, tercatat ada 1 kota yang tingkat kematiannya melonjak berkali-kali lipat.
"Di mana angka kematian tersebut 77% berasal dari periode Juli dan bulan-bulan sebelumnya," ujarnya.
Menurut Luhut, kasus seperti itu juga banyak ditemukan di kabupaten/kota lainnya.
"Namun dalam 1-2 minggu ke depan perbaikan dan pelaporan ini selesai. Sehingga indikator kematian akan kembali dalam asesmen level PPKM," pungkasnya.