Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian yang berperan aktif memberi penyuluhan kepada masyarakat DKI Jakarta untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Menurutnya, berkat sinergi semua pihak termasuk personel kepolisian, DKI Jakarta meraih peringkat 1 provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi.
Adapun posisi DKI Jakarta disusul oleh Bali, Kepulauan Riau, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Jambi. Bamsoet mengungkap hingga Minggu (15/8), DKI Jakarta sudah memberikan lebih dari 9,017 juta vaksin COVID-19 tahap ke-1 kepada warganya. Sementara dosis tahap ke-2 sudah diberikan kepada 4,2 juta warga di Jakarta.
"Akibat pandemi COVID-19, kita semua merasakan dampaknya, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Terutama semakin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan, karena pemutusan hubungan kerja dan tidak adanya kesempatan kerja," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (16/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan vaksinasi, selain telah membela negara dalam melawan pandemi COVID-19, kita juga turut andil dalam pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya saat menerima kunjungan mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan pandemi telah menghilangkan kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, juga menghilangkan modal dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat pengusaha kecil maupun menengah. Selain itu, pandemi COVID-19 juga memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Adapun adaptasi yang ia maksud antara lain belajar dan bekerja dari rumah, menjaga jarak, dan membiasakan diri dengan cara-cara baru dalam menjaga kesehatan yang berdampak terhadap merenggangnya kohesi sosial.
"Demikian pula di sektor pendidikan, anak didik tidak dapat lagi melakukan pembelajaran dengan tatap muka, tetapi dengan pembelajaran jarak jauh yang mempengaruhi efektivitas dan proses belajar mengajar," jelasnya.
Bamsoet mengatakan pembelajaran jarak jauh secara online memang berdampak positif terhadap kemampuan beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi. Akan tetapi keterbatasan infrastruktur penunjang pendidikan jarak jauh akan menurunkan capaian kualitas belajar. Ia pun menyebutkan kelulusan siswa tidak hanya mengukur tingkat kecerdasan, tetapi juga pembentukan karakter anak didik.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan pandemi COVID-19 juga membuat tak sedikit orang kehilangan sahabat, kerabat, anak, istri, suami, orangtua dan sanak saudara akibat meninggal dunia.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan disiplin protokol kesehatan dengan menjaga jarak, membatasi interaksi, serta melakukan vaksinasi. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah dan menurunkan tingkat persebaran, serta menurunkan tingkat fatalitas dan kematian akibat COVID-19.
"Personel kepolisian harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan. Terpenting, caranya harus persuasif dan humanis. Jangan menggunakan tindakan kekerasan apalagi sampai menimbulkan keresahan di masyarakat," pungkas Bamsoet.
(akd/ega)