RJ Lino Klaim Tak Terlibat Proses QCC Pelindo II: Itu Tanggung Jawab Direktur

RJ Lino Klaim Tak Terlibat Proses QCC Pelindo II: Itu Tanggung Jawab Direktur

Zunita Putri - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 13:44 WIB
Mantan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino mengenakan rompi tahanan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/3/2021). RJ Lino yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2015 itu ditahan penyidik KPK dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan tiga unit Quay Container Crane (QCC) di PT Pelindo II. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
RJ Lino (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta -

Mantan Direktur Utama PT Pelindo II, Richard Joost Lino atau RJ Lino, menegaskan dirinya tidak terlibat dalam proses penetapan perusahaan proyek quayside container crane (QCC) di PT Pelindo II. Rj Lino menyebut dia hanya membantu mencarikan solusi karena proyek QCC ini 9 kali gagal.

"Bahwa perlu Yang Mulia ketahui proses pengadaan QCC adalah satu-satunya proses yang saya alami sebagai Dirut ikut terlibat mencari solusi setelah 9 kali gagal. Penetapan pemenang, pengadaan, serta besar nilai kontrak sepenuhnya tanggung jawab direktur terkait, sedangkan saya selaku Dirut sama sekali tidak terlibat," kata RJ Lino saat membacakan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (16/8/2021).

Dia pun menjelaskan secara rinci 7 poin kronologi perihal nota dinas yang dibuatnya kepada Direktur Operasional Teknik PT Pelindo II soal penunjukan langsung perusahaan Wuxi Hua Dong Heavy Machinery Science and Technology Group Co. Ltd. (HDHM). Berikut ini 7 poin kronologi versi RJ Lino:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Januari 2010 kepala biro pengadaan sampaikan tembusan nota dinas ke Direktur Utama dimana nota dinas diperuntukkan Direktur Teknik perihal penunjukan langsung kepada PT Barata yang gagal, karena PT Barata menawarkan jauh di atas under estimate. Hal tersebut disebabkan oleh 8 kali gagal dan menjadi kongesti di pelabuhan. Bahwa tembusan nodis tersebut dari kepala biro pengadaan kepada dirut itu pertama kali dilakukan yang bersangkutan karena proses pengadaan itu terkait dengan kepala biro pengadaan dan direktur yang bersangkutan bukan tugas dirut.

"Saya selaku dirut tembusan itu dilakukan karena Kepala biro pengadaan tidak melihat lagi jalan keluar untuk selesaikan tugas pengadaan itu karena telah 9 kali lelang gagal, sementara tekanan besar akibat kongesti 3 pelabuhan," katanya.

ADVERTISEMENT

2. Bahwa pada 18 Januari di hari yang sama selesai menerima tembusan biro pengadaan saya memberikan solusi melalui disposisi pada lembar memo atas nodis direktur operasional teknik dan biro pengadaan isinya agar proses selanjutnya diundang langsung, diantaranya, ada kata diantaranya HDHM, ZPMC serta Doosan Korea. Kedua segera. Di sana tertulis 'diantaranya' yang ditujukan beri ruang direktur teknik operasi dan pengadaan untuk menambah calon peserta pabrik lainnya.

"Kata diantaranya tidak pernah disinggung di dakwaan KPK. Dan ini diundang pemilihan langsung bukan penunjukan langsung dalam dakwaan KPK disebut penunjukan langsung dan diantara nggak pernah disebut," ucapnya.

"Pertimbangan undang HDHM, ZPMC serta Doosan Korea, karena mereka supplier yang sudah menunjukkan hasil baik di terminal JST Jalan Koja di Tanjung Priok, sedangkan HDHM adalah supplier alat-alat termasuk QCC terminal peti kemas di pelabuhan China," lanjutnya.

Pada 19 Januari 2010, terdapat disposisi pada lembar memo Direktur Operasional Teknik yang isinya agar disiapkan pemilihan langsung.

3. Pada 12 Maret 2010, saya selaku Dirut menerima nota dinas dari Direktur Operasional Teknik perihal pemilihan langsung, kemudian hari yang sama saya berikan disposisi pada lembar memo dan atas nama tersebut ditujukan Direktur Operasional Teknik dan pengadaan sebagai berikut:

- segera proses sesuai disposisi saya.
- A5 Direktur Komersial dan pengembangan membuat evaluasi kenapa kita perlu twin lift
- kontraktor segera bicara dengan external lawyer
- segera

"Pada lembar memo tidak ada disposisi saya untuk tunjuk langsung HDHM, saya ulangi di nota dinas ini tidak ada satupun tulisan saya bahwa penunjukan langsung kepada HDHM. Kepala Biro pengadaan dan Direktur Teknik punya option untuk melakukan pengadaan ini bisa melalui lelang, pemilihan langsung, atau penunjukan langsing. Jadi peraturan boleh melalukan penunjukan langsung," katanya.

4. 19 Maret 2010, terdapat nota dinas dari Direktur Komersial yang disebut A5 kepada Dirut (RJ Lino) yang pada intinya mendukung QCC twin lift di Pelabuhan Panjang, Palembang, dll.

5. Pada 25 Maret 2010, terdapat nota dinas dari Direktur Optik kepada Dirut perihal tindak lanjut QCC yang pada butir 3 disampaikan sebagai berikut; berdasarkan peraturan UU, serta kebutuhan operasional dan pengadaan QCC twin lift dimungkinkan dapat dilakukan penunjukan langsung HDHM, ini usulan pada direktur teknik.

6. Bahwa kemudian saya 25 Maret 2010 buat disposisi yang ditujukan Diroptek dan pengadaan yang isinya 'ACC segera proses' penunjukan HDHM. Bahwa saya selaku Dirut dilibatkan untuk cari solusi, setelah itu tugas sepenuhnya direktur terkait.

7. Bahwa prosedur langsung selanjutnya tugas dan penanganan direktur terkait dan biro pengadaan.

(zap/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads