PPP Minta Tema Lomba BPIP 'Hormat Bendera Menurut Islam' Diganti

PPP Minta Tema Lomba BPIP 'Hormat Bendera Menurut Islam' Diganti

Isal Mawardi - detikNews
Sabtu, 14 Agu 2021 04:59 WIB
Arsul Sani (Rahel/detikcom)
Foto: Arsul Sani (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Lomba menulis artikel bertema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai kritik. PPP turut mengkritik lomba yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional itu.

"Tema lomba seperti yang dipostingkan itu menurut hemat PPP malah membuka ruang untuk diperdebatkan di tengah masyarakat. Soal hormat kepada bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan itu sesuatu yang sudah (tidak) jadi masalah bagi mayoritas umat Islam," ujar Waketum PPP Arsul Sani kepada detikcom, Jumat (13/8/2021).

Arsul menyebut ormas-ormas Islam lain seperti Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) sudah tidak mempermasalahkan hormat bendera maupun menyanyikan lagu kebangsaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cobalah (tema) diganti, misalnya bukan dengan menulis atau berargumentasi tentang hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan. Tapi lomba foto dengan pakaian santri hormat pada bendera atau menyanyikan lagu kebangsaan. Jadi bukan ditanya pandangan hukumnya tentang kedua hal itu," tegas Arsul.

"Dan sebaiknya soal-soal seperti ini bukan Romo Benny Susetyo yang menjelaskan, nanti belum apa-apa akan dipertanyakan lagi siapa beliau itu bicara sesuatu yang kaitannya dengan Hari Santri atau kalangan Islam," sebutnya.

ADVERTISEMENT

PPP meminta BPIP untuk lebih bijak dan kreatif dalam mengartikulasi dan mengemas program-program membangun nasionalisme.

Penjelasan BPIP

Diberitakan sebelumnya, poster terkait informasi lomba ini disampaikan BPIP melalui akun Twitternya, Rabu (11/8/2021). Lomba ini diadakan untuk memperingati hari Santri Nasional.

Ada dua tema yang diusung dalam lomba penulisan artikel ini, yakni 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'. Lomba ini berhadiah total Rp 50 juta.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) pun meluruskan maksud lomba artikel hari Santri yang ramai diprotes itu. Dia mengatakan lomba ini memang dikhususkan untuk hari Santri sehingga temanya pun disesuaikan.

"Khusus untuk hari Santri, BPIP memang membuat lomba-lomba yang dikhususkan untuk itu. Tapi BPIP juga akan membuat lomba-lomba untuk hari besar, seperti Natal, Waisak atau hari besar Galunggung, Konghuchu," kata Romo Benny kepada wartawan, Jumat (13/8).

"Temanya kan memang khusus karena itu menyangkut santri kan. Kan nanti juga misalnya menurut Kristen gimana penghormatan bendera. Untuk agama Buddha, Konghucu, Hindu juga akan ada," lanjutnya.

Dia menegaskan tidak ada maksud membenturkan nilai agama dan nasionalisme sebagaimana narasi yang diviralkan. Menurutnya, tema itu dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta pada Tanah Air.

"Nggak ada pembenturan itu. Nggak ada. Maksudnya ini memupuk cinta pada Tanah Air," ujarnya.

Lihat juga video saat 'Lomba Joget TikTok di Parepare Dibubarkan Paksa Petugas':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads