Warga Cerita Marak Hoax soal Vaksin hingga Berani Ikut Vaksinasi Merdeka

Warga Cerita Marak Hoax soal Vaksin hingga Berani Ikut Vaksinasi Merdeka

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Agu 2021 21:27 WIB
Warga antre vaksin di Gerai Vaksinasi Merdeka
Warga antre vaksin di gerai Vaksinasi Merdeka (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Di masyarakat saat ini masih banyak tersebar soal hoax terkait vaksinasi COVID-19. Namun lambat laun, makin banyak warga yang teredukasi dan merasakan manfaat mengikuti vaksinasi.

Salah seorang warga yang bercerita adalah Erna (15). Dia ikut Vaksinasi Merdeka yang diadakan dalam rangka peringatan HUT ke-76 RI. Kebetulan jarak gerai vaksinasinya dekat dari rumahnya.

"Ini vaksin kedua saya. Pakai Sinovac," kata Erna (15) saat mengawali perbincangan dengan wartawan, Jumat (13/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga antre vaksin di Gerai Vaksinasi MerdekaWarga antre vaksin di Gerai Vaksinasi Merdeka (Foto: dok. Istimewa)

Erna pergi ke Gerai Vaksinasi Merdeka 286 Jakarta Utara bersama kakaknya dengan berboncengan sepeda motor. Dia mengaku awalnya didatangi pengurus RW yang menjelaskan vaksinasi dosis kedua bisa dilakukan di gerai Vaksinasi Merdeka.

"Dari RW disuruh ke situ. Jaraknya dekat rumah, tapi saya naik motor sama Kakak. Jadi ada perwakilan RT yang kasih tahu door to door ke rumah kita soal bisa vaksin kedua di SDN 01 (gerai Vaksinasi Merdeka 286). Dan itu paling deket dari rumah," ucap Erna.

ADVERTISEMENT

Erna mengatakan dia dan kakaknya menunggu sekitar dua jam untuk mendapatkan giliran vaksinasi. Menurut Erna, warga di tempat tinggalnya RT 8/RW 5, Tanjung Priok, sudah banyak yang sadar vaksinasi sehingga gerai ramai.

"Kalau di lingkungan saya banyak yang minat divaksin, makanya antre. Tapi peserta vaksinnya juga pakai masker, jaga jarak juga," ucap Erna.

"Ya kan ada di berita-berita (ada kegiatan) vaksinasi yang berkerumun. Orang malah takut pergi vaksin jadinya, malah bikin khawatir ada penularan. Tapi di sini nggak," jelas Erna.

Remaja yang masih duduk di bangku kelas IX SMP ini menerangkan warga yang ke lokasi vaksin telah dijadwal sehingga antrean tak membeludak. "Kan sudah ada jadwal. Kalau di sini penuh, dioper ke kelurahan," tutur Erna.

Erna mengaku tak ragu divaksin meski mendengar banyak cerita menakutkan soal efek vaksin COVID-19. Menurutnya, lebih baik mencegah kemungkinan terburuk yang dapat terjadi jika suatu saat dirinya terpapar COVID-19.

Warga antre vaksin di Gerai Vaksinasi MerdekaWarga antre vaksin di gerai Vaksinasi Merdeka (Foto: dok. Istimewa)

"Banyak yang nakut-nakutin tapi kan sudah tahu yang nggak boleh vaksin yang ada sakit tertentu. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Aku niatnya memang mencegah kejadian-kejadian terburuk. Jadi ya sudah, nurut pemerintah saja," ujar Erna.

Untuk diketahui, Vaksinasi Merdeka diadakan dalam rangka akselerasi percepatan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi Merdeka juga dijadikan kado di Hari Kemerdekaan ke-76 RI.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, yang mencetuskan program ini, menyasar 900 RW di DKI Jakarta yang sebagian besar warganya belum divaksin. Dia berharap warga memiliki semangat memerdekakan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya dari COVID-19.

(hri/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads